Malam itu, Zhou Kang dengan penuh semangat menerbangkan pesawat luar angkasanya, katanya ingin memetik sebuah bintang dari langit untuk Zhou Ye. Dia baru berhenti setelah Su Qiansui meninju wajahnya dua kali.
Beberapa hari berikutnya, Zhou Ye mencium Su Qiansui dan Zhou Qinglin secara bergantian. Dengan kebahagiaan yang penuh, keluarga Zhou seakan-akan telah merayakan Tahun Baru lebih awal, mempersiapkan setumpuk hadiah untuk Zhou Ye sambil berpesta pora.
Terlepas dari kegembiraan yang meluap-luap di keluarga Zhou untuk Zhou Ye, suasana di dalam istana kekaisaran saat ini sangat tidak menyenangkan.
Kaisar Qing Chengxi berdiri di depan lemari besi pribadinya, mengusap mata untuk memastikan apakah dia tidak salah lihat atau tidak, lalu memandang lemari besi itu lagi dengan kening yang mengerut dalam-dalam.
Mengapa lemari besinya kosong?
Dia menoleh pada pelayan di sampingnya, menunjuk ke arah lemari besi yang kosong dan dengan takjub bertanya, "Mana hartaku?"
Dengan gemetar, pelayan menjawab, "Keluarga Zhou—"
Baru saja pelayan itu mulai bicara, Qing Chengxi sudah melompat, melepas mahkotanya, dan memaki, "Mereka lagi! Apakah tidak cukup mereka tidak membiarkanku bertemu Ye-ye kecil, sekarang mereka bahkan memindahkan semua isi lemari besiku! Apa mereka masih manusia?!"
Sambil memaki, dia tak lupa mengambil mahkotanya yang terjatuh. Sekarang dia sedang bangkrut, mahkota emas murni itu tak bisa dibuang sembarangan.
Pelayan yang berdiri di sampingnya gemetar dan gagap, "Kepala Keluarga Zhou mengatakan, bahwa barang-barang yang Anda kumpulkan sangat langka. Lebih mudah mengambilnya dari tempat Anda, dan beliau berjanji akan menggantinya saat ada waktu."
Qing Chengxi memang punya hobi mengoleksi barang-barang langka, dan harta dari berbagai planet di alam semesta ini memenuhi lemari besinya.
Namun kini lemari besi itu kosong! Tak ada satu pun harta yang tersisa!
"Sudah jelas itu omong kosong Kakak Besar Zhou! Sepuluh tahun lalu dia berutang satu koin kekaisaran padaku, sampai sekarang pun belum dibayar!"
Sebagai kaisar yang terkenal pelit, melihat lemari besinya tiba-tiba kosong membuat air mata Qing Chengxi hampir menetes.
Semakin dipikir semakin kesal, ia mengepalkan tinjunya dan mondar-mandir di depan lemari besinya dua kali, hingga akhirnya sebuah rencana balas dendam cemerlang muncul di kepalanya.
Dia membuka light brainnya dan langsung menghubungi kedua putranya.
Berbeda dari kaisar-kaisar kekaisaran sebelumnya, Qing Chengxi hanya memiliki satu permaisuri dan diberkati dengan sepasang putra kembar.
Putra Mahkota Qing Yansen dan Pangeran Kedua Qing Yanluo, keduanya baru berusia empat belas tahun dan sedang belajar di Akademi Militer Kekaisaran.
Kedua putra itu memiliki kepribadian yang berbeda, tetapi terkenal sulit diatur. Terutama Putra Mahkota Qing Yansen, yang seakan ingin menuliskan 'Aku adalah Putra Mahkota yang kaya dan suka menghambur-hamburkan uang' di wajahnya, membuat Qing Chengxi sering kesal setengah mati.
Tak lama kemudian, mereka berdua menjawab panggilan, dan tampaknya mereka sedang bersama.
"Ayahanda Kaisar," sapa Qing Yanluo sang Pangeran Kedua dengan tenang.
Qing Yansen, duduk dengan malas tanpa sikap sopan, menguap dan berkata, "Ada apa, Ayahanda? Kalau tidak ada urusan penting, jangan lupa kirim uang saku bulan ini. Aku mau beli mobil balap terbang model terbaru."
Melihat sikapnya yang sembrono, Qing Chengxi langsung kesal dan berteriak, "Uang dari mana! Lemari besi Ayah kalian sudah dikosongkan oleh keluarga Zhou!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] After Rebirth, I Became the Favorite of the Empire - Antarbintang
FantasyKetika Ji Ye sekarat dan hampir mati, ia menyadari bahwa semua usaha dan pengorbanannya selama ini tidaklah berarti bagi keluarganya. Keluarga ini selalu menganggapnya sebagai orang redahan yang berfungsi sebagai pengganti. Ia hanya diciptakan untuk...