133

2 0 0
                                    

Seorang laki-laki hanya bisa diam setelah semua cerita terbentur tembok tinggi yang begitu tebal dan terasa kaku.

Tak ada lagi yang bisa dikisahkan. Pada rasa sakitnya ia pun menoleh. Untuk siapa ia bertahan hidup?

Mungkin, pada rasa kantuk yang mulai ia sukai. Atau,
Pada tiada yang berjalan terlalu lambat menghampirinya.

Setiap hari, ia berdoa agar kematian melahapnya sekali untuk selamanya.
Harapan yang aneh. Tapi itulah kenyataannya.

Saat laki-laki mulai diam. Ia hanya tak ingin berharap. Tak ada lagi yang perlu diceritakan. Dan untuk apa lagi?

Suatu waktu yang entah kapan. Mungkin ia akan menghilang entah di mana. Pergi bersama jejak air. Atau melayang di antara tebing dan hutan-hutan.

Tak ada lagi yang perlu diceritakan. Tak ada lagi yang perlu dibicarakan.

Saat laki-laki mulai mencintai rahasia dan rasa sakitnya. Tak ada lagi perempuan yang bisa membuatnya menoleh.

Untuk apa mencintai waktu yang tak layak untuk didengarkan?

Pada suatu ketika, langkah kakinya terdengar lirih. Begitu ringan berjalan di helaian udara. Begitu dingin. Juga begitu menangkan.

AKU, DAN BENTANG HAMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang