Sejak awal
Tak ada pertemuanKau hanya melihatku
Tapi kau tak ingin aku melihatmuSetelah itu,
Kau pergiTidakkah itu curang?
Semakin hari
Aku sadarKau lebih rapuh dariku
Padahal kau masih ingin hidupMungkin, inilah cerita kita
Kita hanya sekedar bertemu satu sisiDi sisi yang lain
Segalanya adalah ketidakpastianHai putri,
Sini, hunus pedang itu tepat ke ulu hatiBukalah topeng itu
Wajah yang mengatakan sayangRasa sayang yang begitu mudahnya meninggalkan
Di sana,
Rasa menguap menjadi kabut
Seperti lagu ituLagu itu
Hai,
Mungkin aku terlalu berharap
Mengkhayalkan berjalan di sisimu
Sambil bercanda
Menatap wajahmu
Atau memegangi erat jemarimu agar tak terlepasHanya saja
Kini aku tahu
Kau tak akan pernah mengijinkannyaHarusnya sejak awal aku sadar
Aku bukan sesosok yang benar-benar ingin kau temuiSaat kau kecewa
Kau langsung pergi
Anehnya kau mengatakan itu cinta
Anehnya aku masih menungguAh, aku hanya ingin tidur agak nyenyak pagi ini
Tidur panjang yang heningLalu,
Saat aku membuka mata
Tak ada satu pun kenangan bahwa kita pernah bertemu di dunia nyataDan mungkin
Kamu hanyalah sekedar mimpi bagikuDari tidur panjangku akan dunia
Di mana kursi kosong itu tetap di sana