Orang-orang menoleh padaku. Awan menarik diri dari mengamati. Hari ini, hujan datang di pagi hari yang terlalu awal. Suara kokok ayam di dekat jendela. Tangan dan kaki yang mendingin dan lebur. Warna dari setiap kehilangan mulai bercerita.
Biasanya, mulut sedikit bergumam. Mengenai hari ini yang seperti biasa. Pertemuan yang tak disengaja. Atau kelelahan saat mencari letak dari kebahagiaan.
Di batas nan jauh antara tidur dan mimpi. Laki-laki kecil menatap bayangannya sendiri. Terlalu lama. Serasa mengigau.
Merayakan ketidakpastian diri. Antara kehilangan dan ragu. Dia berjalan perlahan. Menuju kelokan setapak. Tak menoleh ke arah mana pun. Hanya lurus ke depan. Pada jalan yang terakhir ditemuinya.
Aku membayangkan, seandainya aku lahir kembali sebagai Tuhan. Atau malaikat mungil yang tak merasa dan mencinta. Mungkin, ada sedikit fajar dari hari esok yang akan lepas.