Seperti raut,
Kaca menganyam malam dan,
lamunan mataDi dekat kicauan pagi
Hujan mengayun lemah
Mendongengkan bosanPada laki-laki mungil
Yang memeluk kulitnya dengan nanarSeperti lolong kebosanan
Yang berulang tiada hentiSuara tetes kaki
Memantul redup
Tak tak tak
Hujan hanyut di penghujung garisAh, napas menghela butir
Tatkala hidup tak lebih dari
Ulangan, ulangan, dan sekedar
UlanganLaki-laki mungil itu,
TerbahakSampai lupa,
Menelan seluruh keberadaannya yang heningSerapuh dingin
Udara mencair di kubah tipis
Merasuk rasa
Menenggak laluDi sana
Ada yang tak bisa direndahkan
Oleh sang maut
Juga, segala bosan yang menuju