22

128 6 0
                                    

es retak di sisi barat Antartika. meletup keras, bergemeretak berat, seperti monster yang sedang menggeram di kedalaman samudra. apakah kau pernah ke pojok dunia itu? di mana air hangat meluruhkan kaki-kaki gunung berwarna putih? dan apa yang terasa asin, tak cukup kuat dibekukan oleh hawa dingin.

kau tahu, sekarang aku tengah berada di hamparan luas semenanjung yang mungkin akan segera retak, menjadi bongkahan-bongkahan besar seukuran gunung yang terseret oleh arus dan meleleh dalam waktu yang begitu singkat. seolah-olah satu pulau lenyap begitu saja dalam satu waktu.

apa yang akan kau rasa, seandainya seekor anjing laut weddell mendengus tepat di depanmu. menyaksikan beberapa pinguin kaisar berjalan terbata dan nampak lucu. apa kau ingin melihatnya? bersama bentang kosong yang begitu luas, semacam padang pasir yang begitu dingin. di mana kehidupan, bersembunyi di bawah permukaan dari pada di atasnya.

kadang aku benar-benar membayangkan tempat di mana Scott mengoyak anjing-anjingnya untuk bertahan hidup tapi pada akhirnya berakhir dalam catatan-catatan. atau Amundsen yang kini berubah menjadi salah satu bagian dari onggokan es yang maha luas ini.

eh tidakkah Scott menggunakan kereta besi dan kuda-kuda? ah ya, aku nyaris lupa!

apa kau tahu, terkadang, dunia yang begitu sepi dengan berbagai macam kehidupan di dalamnya, terasa sangat nyaman dan menenangkan. kapan-kapan kau harus mencobanya. harus! apakah kau masih mendengarku?

oh, tidakkah tadi aku keliru membicaraan Kutub Selatan? oh maaf, maaf, mungkin aku harus mulai bercerita tentang petualangan-petualangan orang-orang Skandinavia yang hanya sebatas terkubur di Nors Tanah Hijau. atau, sial, tidakkah Amundsen adalah orang pertama di dunia modern yang juga mencapai Kutub Utara? orang Norwegia itukan?

tapi, tidakkah aku sekarang berada di Antartika? kutub paling selatan dari dunia manusia? 

eh, bedebah kecil! jangan hanya sekedar mengangguk saja tahu! baiklah, tak apa, lagian, aku sedang mengamati sesuatu yang sedang bergerak-gerak di bawah sini. apa kau mau ikut? rasanya pasti sakit dan tak tertahankan. tapi kau tahu, di bawah lubang kecil yang digergaji oleh gigi-gigi anjing laut, ada surga yang agak tersembunyi, menantimu semenjak pertamakali kau memasukinya.

kau tak percaya padaku? eh, dasar penggecut! bilang saja kau kau tak berani!

air begitu jernih di sini, berpendar dari segala arah, bermacam warna memantul dari langit-langit permukaan selubung es, dan kau tahu, aku melihat seekor gurita nan besar! Luar biasa!

awas jangan iri, dasar bedebah kecil yang tahunya hanya dari buku-buku!

oh gurita itu mendekat, kalau tak salah namanya, hmm, apa kau tahu, seekor gurita yang ada di kedalam Antartika, yang darahnya berubah menjadi biru agar tak membeku dan mati di kedalaman sini? apa ya? sudahlah, lebih baik aku melihat ubur-ubur mahkota saja kalau begitu.

ubur-ubur itu mirip seperti galaksi kecil yang diamati lewat teleskop Hubble. begitu berpendar, tembus pandang bak kaca di dalam arus air yang berwarna lilac. lihat! indah bukan? keindahan yang rapuh dan begitu mematikan. setiap ujung tentakel dari ubur-ubur itu, kau tahu, bisa membawamu bertemu kedua nenek moyangmu lebih cepat dari yang kau kira!

jadi, awas, jangan dekat-dekat!

dingin membuat kedua tanganku berhenti terasa. salju jatuh di lapisan-lapisan luar, dan rauangan angin berputar-putar seperti hantu di musim dingin yang begitu abadi. tapi, tempat ini adalah keabadian yang sebentar lagi segera lenyap bukan? kau tahu maksudku? baguslah kalau kau mengangguk!

oh lihat itu! seperti ekor merak yang mengembang indah! tapi mana ada merak di dasar lautan? oh, itu hanya tumbuh-tumbuhan. eh, bukan! tidakkah itu bintang lily? sejenis bintang laut bukan? apa kau sedang menatapku dan berpikir bahwa aku manusia bodoh? oh tidak, aku hanya sedang menjahilimu. ayolah, jangan marah. apa gunanya kau marah jika kau masih ada di atas sana?

aku tengah memasuki celah lebar, titik temu antara garis tanah dan es, tapi aku berada lebih dekat di permukaan, di mana sulur-sulur es bagai merayap masuk hingga ke dalam. bagai goa atau teras raksasa berwarna violet terang dan gelap, sangat indah dan menakjubkan! lihatlah! ayo turun dari atas sana. apa kau tak bosan sekedar melihat semua ini dari gambar-gambar buram yang bergerak-gerak dari peralatan kecilmu itu?

di dalam sini, dunia begitu agung dan damai. seandainya kita adalah ikan-ikan dan para binatang laut, mungkinkah kau akan senang, di saat daratan yang beku ini terus pecah dan mengalir ke arah samudra?

AKU, DAN BENTANG HAMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang