38. Drunk

5K 951 75
                                    

Beberapa minggu masuk kuliah, Agatha semakin sadar jika dunia perkuliahan tidak seindah yang ia bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu masuk kuliah, Agatha semakin sadar jika dunia perkuliahan tidak seindah yang ia bayangkan. Bagaimana tidak, di awal perkuliahannya ia sudah diberi tugas kuliah yang tak hingga jumlahnya. Belum selesai satu tugas, tugas lain datang menimbrung.

"Masih belum kelar, Tha?" Salshabilla yang baru selesai memasak, menghampiri Agatha di meja depan televisi.

"Belum, masih banyak."

Salshabilla meletakkan dua piring pasta. "Makan dulu."

Agatha yang awalnya tidak berselera seketika menggeser laptopnya di ganti dengan hidangan yang di siapkan Salsha.

Agatha yang awalnya tidak berselera seketika menggeser laptopnya di ganti dengan hidangan yang di siapkan Salsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tampilannya nggak terlalu bagus, tapi rasanya bintang lima." ucap Salshabilla dengan percaya diri.

"Gue coba, ya."

Suapan pertama.

"Hmm.."

"Gimana, enak?" Salhsabilla bertanya sembari menebak raut wajah Agatha.

"Enaaaakkk!!"

"Salsha gituloh."

"Ketimbang jadi pengacara, lo lebih cocok jadi chef. Masakan lo nggak pernah gagal. Enak terus."

Tidak dipungkiri, selama beberapa hari tinggal bersama Salshabilla, Agatha jadi menyadari bakat memasak Salsha sangat hebat. Mereka berkuliah di kampus yang sama dan tinggal di apartment yang sama.

Berbeda dengan Agatha yang mengambil jurusan Ekonomi. Salshabilla mengambil jurusan hukum di kampus yang sama.

"Masak hobi gue, kalau pengacara itu cita-cita gue. Kata orang jangan jadiin hobi sebagai pekerjaan. Karena katanya bakal bikin kita benci dengan hobi itu."

Agatha tersenyum mendengar kata-kata Salsha.

"Tapi kadang gue mikir juga, kayaknya gue bakal jadi pengacara sambil buka catering." Salshabilla tertawa kecil, diikuti Agatha yang ikut tertawa.

Setelah makan, mereka kembali fokus pada tugas masing-masing. Sesekali Agatha melihat Salsha yang tampak serius dengan buku-buku tebal hukum di depannya, sementara Agatha sendiri masih berkutat dengan tabel-tabel ekonomi yang membuat pusing.

Say My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang