Kamis, 21 November 2024
.
Malam jumat lagi!!!
.
Jangan lupa tandai typo ya, guys!
.
Selamat membaca
.Happy And Enjoy♡
———————————Satu bulan berlalu begitu cepat, tanpa terasa. SMA Bina Merdeka kini bersiap melaksanakan simulasi Ulangan Akhir Semester Gasal yang akan dimulai pada hari Senin mendatang.
Simulasi ini diadakan untuk menguji sistem aplikasi berbasis Android yang dirancang khusus sebagai media ujian. Seiring kemajuan zaman, teknologi terus berkembang pesat. Menteri Pendidikan telah mengusulkan implementasi sistem ujian online, dengan harapan siswa dan guru dapat menyesuaikan diri dengan inovasi tersebut.
Tahun ini menjadi pertama kalinya SMA Bina Merdeka mengadopsi sistem ujian berbasis online. Oleh sebab itu, simulasi ini sangat penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya. Dengan berbagai jenis ponsel yang digunakan siswa, ada kemungkinan muncul hambatan teknis, seperti aplikasi yang tidak kompatibel atau masalah koneksi. Melalui simulasi ini, pihak sekolah dapat mengantisipasi masalah-masalah tersebut sebelum ujian resmi berlangsung.
Kegiatan simulasi berlangsung pada Kamis dan Jumat di penghujung bulan November. Jadwalnya sudah diatur sedemikian rupa, memastikan pembagian kelompok setiap angkatan kelas berjalan merata.
Suara bel masuk menggema di seluruh gedung sekolah, menjadi tanda dimulainya kegiatan. Siswa segera menuju ruang ujian, di mana pengaturan tempat duduk dilakukan secara acak oleh pihak sekolah. Dalam satu ruang, siswa dari dua angkatan yang berbeda dicampur untuk membiasakan suasana ujian yang dinamis.
Di ruang Ujian nomor 14, terisikan oleh kelas XI MIPA 2, daftar absen 1–18 digabungkan dengan kelas XII IPS 1, absen 19–36. Kombinasi ini memunculkan beragam reaksi di kalangan siswa. Ada yang terlihat antusias, tetapi tidak sedikit pula yang tampak resah atau sebal.
Kiara, mendapat nomor absen 18 setelah pembaruan daftar beberapa minggu lalu. Dengan urutan terakhir di kelasnya, ia ditempatkan duduk bersama Zafario Nawasena, siswa berabsen terakhir di kelas XII IPS 1. Mereka berdua kebagian meja paling depan, tepat di dekat pintu.
Mata pelajaran pertama yang diujikan dalam simulasi adalah Bahasa Indonesia. Meskipun hanya simulasi, siswa diwajibkan menjawab soal dengan sungguh-sungguh. Hasil nilai yang muncul langsung setelah menekan tombol submit pada layar ponsel masing-masing akan menjadi tambahan nilai saat ujian resmi dilaksanakan. Dua mata pelajaran yang diuji dalam simulasi sua hari ini adalah Bahasa Indonesia dan Matematika.
Semua siswa sudah bersiap dengan ponsel mereka. Dengan dukungan koneksi Wi-Fi sekolah yang stabil, ujian dimulai sesuai waktu yang telah ditentukan. Ketegangan terasa di udara, namun semua siswa berusaha fokus menghadapi tantangan baru ini.
Guru yang menjadi pengawas simulasi di ruangan ini yaitu Pak Lilik. Beliau meminta jika ada kendala, segera disampaikan ke beliau. Syukurnya, sampai setengah jam berlalu belum ada muridnya yang mengeluhkan kendala tersebut.
"Sust, woi!"
Fokus Kiara terpecah begitu saja saat mendengar bisikan itu dari sebelah kanannya. Ia melirik ke arah Zafar yang duduk di sebelahnya.
"Kenapa, Mas?" tanya Kiara, suara sedikit terdengar kebingungan.
"Menurutmu duluan, telur atau ayam yang ada?"
"Hah? Emang ada soal begitu?" Kiara memicingkan mata, mencoba menangkap maksud Zafar.
"Enggak sih, menurut kamu apa?" Zafar tersenyum nakal, sedikit menyelipkan candaan di tengah keseriusan ujian.
![](https://img.wattpad.com/cover/283177639-288-k966306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me (Tahap Revisi)
HorrorKecelakaan naas yang dialaminya membuat Kiara kehilangan sebagian ingatannya. Dan parahnya lagi, ia justru bisa melihat makhluk tak kasat mata, lagi. Setelah bangun dari koma, ia didatangi satu sosok berupa anak kecil Belanda yang ternyata menguak i...