35 : Keributan Besar

145 64 241
                                    

Kamis, 5 September 2024
.

Kembali lagi di Malam Jumat semuanya!
.
Maaf karena baru bisa update terlalu larut, terima kasih sudah menunggu ....

..
.

Happy And Enjoy♡

.
..

Waktu kini sudah menunjukkan pukul delapan malam, tetapi kedua orang tuanya tak kunjung  pulang atau mengabarinya. Kompak sekali kedua orang tuanya itu, atau jangan-jangan mereka merencanakan sesuatu di luar sana? Kiara menggelengkan kepalanya untuk menepis pikiran buruk itu. 

Perasaannya tak menentu hari ini. Setelah bercerita pada Raka pun ia belum bisa tenang karena belum ada kabar kembali dari Lelaki itu. Benarkah dia akan membantunya kali ini? Ia harap begitu. Tak ada harapan lain selain keluarga Raka yang memang dekat dengan keluarganya.

Ia terus melirik ponsel dan pintu utama rumahnya beberapa kali. Belum ada tanda-tanda kepulangan kedua orang tuanya.

Hembusan napas gusar terdengar dari mulut Kiara. Gadis itu memegang lehernya yang terasa panas. Sejak siang tadi ia memang sudah merasa kurang sehat. Apakah itu karena ia tak meminum obat yang harus ditebus? Obat yang biasa ia minum juga sudah habis tadi pagi, jadi sekarang ia tak minum obat apapun.

Perlahan pusing mulai melanda, napasnya juga terasa sedikit sesak. Kiara berusaha menenangkan dirinya, mungkin karena dia terlalu cemas.

Ia pun menidurkan tubuhnya di sofa ruang tamu sembari mencoba memejamkan matanya supaya peningnya mereda.

"Kiara, bangun sayang, ini Tante Safila." 

"Kiara!"

"Eugh!" 

"Tante? Kenapa Tante di sini?" tanyanya dengan nada khas bangun tidur.

"Tante yang seharusnya bertanya kepada Kiara, kenapa Kiara bisa di sini? Kan rumahnya dikunci, sayang ..." kata Tante Safila dengan penuh kelembutan.

"Kamu kenapa nggak bilang sama Mas kalau pulang ke rumah? Mas khawatir kamu diculik atau lainnya. Kenapa nggak pamit ke Mas, Raka atau Liam?" tanya seorang anak lelaki dengan kedua tangan di pinggang. Menandakan bahwa anak Laki-laki itu marah padanya.

"Kalian diamin Kiara! Kalian asik main PS sendiri dan lupa sama Kiara!"

"Kita nggak mendiamkan kamu kok, kan Mas juga sudah tawarin kamu main PS biar Mas ajarin, tapi kamu nggak mau dan pergi dari kamar Raka gitu aja. Mas kira kamu ke ruang tengah, ternyata malah pulang ke rumah."

"Tuh, kenapa nggak mau?" tanya Tante Safila.

"Kiara bosan bermain sama anak cowok, Tante. Jadi Kiara pulang, terus Kiara main sama Rabella."

"Rabella?" beo Tante Safila dengan bingung.

"Iya, dia itu tetangga jauh katanya. Tadi dia main bersama Kiara sampai kita berdua ketiduran, dimana Rabella, Tante?" Ia beranjak dan melemparkan pandangannya ke segala penjuru mencari temannya.

"Rabella siapa? Mas nggak pernah tau ada anak cewek namanya Rabella," sahut anak Laki-laki itu.

"Mainnya Mas kurang jauh kali?" 

Tante Safila membenarkan posisi hijabnya kemudian ikut berdiri ke sampingnya yang kini hendak menaiki anak tangga ke lantai dua.

"Jangan naik, bahaya! Mungkin Rabella sudah pulang?"

Just Me (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang