╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮
Kondisi atmosfer di bumantara malam ini nampak legam tidak berseri.. Teramat suram, bagai sebuah mimpi buruk menghantui diri. Dan deras dari hujan pun semakin lebat menyentuh permukaan bumi. Seperti sedang meluapkan amarah yang telah lama dipendam situasi.
Sehingga segala macam yang tengah terjadi di sekitarnya pun pada akhirnya terkubur oleh bisingnya air. Menutupi banyak situasi yang ada. Juga suasananya yang mewakili berbagai macam rasa gundah dengan gemuruhnya yang begitu membuncah.
Sama seperti di kediaman Madison pada malam ini.
“Yah.. kalau saja, dia lebih memilih untuk tetap berada di sisiku dan bukannya bersama bajingan itu.. mungkin aku tidak akan membuat kekacauan seperti ini.”
“Mungkin aku tidak akan repot-repot berbuat hal seperti ini, hanya untuk memancingnya datang. ini melelahkan.”
“Hmph! justru aku senang karena ternyata nona memilih bersama dia dibandingkan dengan sampah sepertimu!!!”
Saat ini Ryujin masih bertahan walau tubuhnya sekarang sudah dibuat hancur berantakan. Tetap kembali beranjak lalu bangkit dengan gigih meski dirinya harus mati di hari ini sekalipun. Meski sekujur tubuhnya itu disimbahi darah segar, tapi rasa sakitnya sudah terlanjur kebal dikalahkan oleh amarahnya sendiri.
“Sejak tadi.. aku sangat ingin menghabisimu seperti yang lainnya itu. tapi sayang aku harus bersabar.” cibir Dyrgan.
Ryujin terkekeh. “Hah! kenapa?!”
“Apalagi? tentu saja kau akan jadi umpan paling terakhir. karena itu kau jangan mati sebelum keputusanku.” jawab Dyrgan dengan begitu entengnya.
Sulit dipercaya. Ryujin yang mendengar itu pun, semakin tertawa tidak menyangka. Pria satu ini sudah sangat gila.
“Di mana teleponnya?” tanya Dyrgan. Ia mulai menyusuri berbagai arah.. Mencari-cari di mana keberadaan telepon rumah di kediaman ini disimpan.
Refleks Ryujin terperanjat melebarkan kedua matanya. Ia tahu apa yang akan Dyrgan lakukan kali ini. Ia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
“Hei!!! ” hardik Ryujin.
Diabaikan. Ia tetap saja fokus melanjutkan pencariannya bak mengincar harta karun terbenam. Tanpa peduli atau menghiraukan Ryujin sepintaspun. “Ah.. di sini rupanya.”
“Don’t you dare to do that, you goddamn motherfuck— ”
DORRR!!!!
Lagi. Dyrgan kembali melesatkan serangannya lagi. Pada Ryujin.. Yang tidak tahu sudah menerima berapa banyak peluru yang tembus melubangi tubuh miliknya.
Walau memang.. Ia tak menembaki Ryujin dengan benar dan hanya asal-asalan secara disengaja. Tapi.. Tetap saja. Ryujin sudah mulai kehilangan banyak darah karenanya.
Dyrgan berdecak seraya mengorek isi telinganya.
“Kalian! cepat. bawa dia pergi lebih dulu ke tempat yang sudah kuberitahukan. aku akan menyusul ke sana nanti.”
“Baik boss!”
~ ⚘⨳ ~
Suasana hati Scarlett saat ini semakin kelabu.. Mematung tepat di depan kaca balkon, terdiam menontoni derasnya hujan di depan sana dengan tatapan kosong.
Pikirannya sudah begitu kalut tidak karuan. Meski roman wajahnya nampak tenang dan terkendali.. Sayangnya itu tak sesuai, dengan apa yang tengah melandanya. Seperti halnya sebuah bahaya luarbiasa, yang berselimut dibalik tenangnya permukaan laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Wine Cigarette Lighter
RomanceIroninya dari kata 'Cinta', adalah satu-satunya belati pembunuh paling terbaik yang pernah ada di dunia. • • • • Kehidupan nyaris sempurna, milik keluarga Madison yang merupakan kepala Mafia paling ditakuti di kota. Berakhir kandas seketika dalam se...