╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮
“Boss? i’m here! ”
Entah sudah berapa lama Diego berdiri layaknya patung di ruang tamu seraya memanggili sang bossnya itu. Dan sampai detik ini panggilannya masih tetap tidak disahut sepatah katapun.
Pada akhirnya Diego pun memutuskan untuk menunggu sembari duduk di atas sofa. Berharap semoga ia tak akan diabaikan jauh lebih lama lagi daripada ini.
Ia hanya duduk membeku seraya memperhatikan semua yang ada di rumah ini dari ujung ke ujung. Rasanya tidak ada satupun yang berubah dari mansion ini. Masih terasa sama seperti dulu. Terlalu dingin dan tak ada kehangatan apapun. Semuanya tak berbeda sedikitpun.
“You’re here.”
Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang menunjukan batang hidungnya. Suaranya itu mampu membuat Diego langsung berdiri menegap.
“Oh... good morning, boss.” sapa Diego.
“Did you bring the stuffs? ” tanya Bram.
“I brought it as boss ordered.” jawabnya. Ia menyerahkan beberapa paper bag berukuran besar yang telah ia bawa.
“Good. give it all to her.”
Setelah merespon sesingkat itu Bram kembali melangkah pergi meninggalkan Diego di sana begitu saja. Bergantian dengan Scarlett yang muncul dari arah yang sama.
Diego bertemu tatap dengan Scarlett yang kala ini tengah berjalan mendekat ke arahnya. Dengan sontak, dua mata Diego sedikit melebar. Wajahnya itu seperti mendapatkan sebuah fakta menarik yang tak pernah diketahui olehnya.
‘Wait... something happened here....’ batin Diego berpikir.
Melihat sang bossnya yang bertelanjang dada. Ditambah Scarlett yang hanya mengenakan kemeja dengan ukuran yang keberasaran. Dan tanpa memakai bawahan.
Pada detik ini Diego merasa bersalah karena sepertinya ia datang di saat waktu yang kurang tepat. Seketika ini juga, ia merasa seperti seorang pengganggu yang datang tidak diundang. Ah, ada sesuatu yang telah terjadi di sini.
Baiklah.. Ia hanya akan berpura-pura tidak tahu apa-apa.
“Good morning... Miss. we meet again.” sapa Diego.
“Morning.” balas Scarlett. “Jika tidak salah, kau pria yang pernah aku tabrak saat di markas itu, iya kan?” tanyanya.
“Ah, benar... nona mengingat saya ya?”
“Tentu saja. maaf soal saat itu. aku tak melihatmu.”
“Tidak masalah...” sahut Diego. “Bagaimana kondisi kaki anda sekarang? meskipun memang masih pincang.. tapi sepertinya, anda sudah bisa berjalan lebih baik daripada hari sebelumnya ya?”
“Ya, jauh lebih baik.”
“Tapi, karena lukanya masih belum sembuh sepenuhnya, hari ini Stevan akan datang lagi kemari.” jelas Diego. “Dia akan sampai di sini beberapa menit lagi.”
Tepat kemarin malam saat sampai di sini. Bram langsung menghubungi Stevan, agar datang ke mansionnya untuk mengobati kaki Scarlett. Itulah sebabnya hari ini, Scarlett merasa jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Ya. kalau begitu.. selagi menunggu dia datang, aku akan membersihkan tubuhku dulu. jika sudah datang beritahu dia untuk menunggu.” ujar Scarlett.
Diego memangut paham.
“Baiklah.. ini barang-barang yang boss suruh untuk saya bawakan ke sini.” ucap Diego, seraya memberikan semua paper bag di genggamannya itu pada Scarlett.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Wine Cigarette Lighter
RomanceIroninya dari kata 'Cinta', adalah satu-satunya belati pembunuh paling terbaik yang pernah ada di dunia. • • • • Kehidupan nyaris sempurna, milik keluarga Madison yang merupakan kepala Mafia paling ditakuti di kota. Berakhir kandas seketika dalam se...