Scarlett : 35

76 12 3
                                    

╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮

“Ah.........”

“Tenang.”

“Kepanikan tak ada gunanya.”

“Kau harus tenang.... Scarlett.”

Saat ini detak jantung Scarlett sudah tak berada di dalam kondisi normalnya. Namun ia masih saja mencoba untuk menyangkal semua prasangka buruk di pikirannya itu. Ia tetap berusaha keras menenangkan dirinya sendiri meski kenyataannya terpampang jelas di depan matanya.

Bagaimana tidak?! Ia pergi.. Menancap gas dengan batas kecepatan yang berada di atas angka rata-rata.. Dan saat ia sampai di tempat....

Disambut amat hangat dengan sebuah kekacauan hebat yang tampak sudah lama menunggu kedatangan dirinya.

Gerbang mansion yang sudah dibuat begitu hancur tidak karuan, bagaikan didobrak paksa oleh kendaraan beroda dengan kecepatan yang tinggi. Lalu ditambah dengan......

What has happened here? ” lirihnya tidak percaya.

Scarlett membeku bagaikan patung.. Membiarkan dirinya basah kuyup, oleh lebatnya air hujan. Matanya menyorot gamam semua penjaga mansionnya yang sudah menjadi mayat dingin terbaring menyedihkan di atas tanah.

Jalanan di sekitar pun, berwarnakan merah.. Darah segar yang keluar dari luka tembakan di dada mereka mengalir bebas melewati kaki Scarlett melalui aliran air hujan.

Scarlett memejamkan matanya.

Ia pun mulai melangkahkan kembali kedua kaki miliknya. Berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke dalam mansion tua itu di depan sana.

I have to stay calm.” ia masih saja menenangkan dirinya.

Langkah kaki Scarlett mulai terasa begitu berat dan detak jantungnya sekarang, semakin jauh lebih cepat. Perasaan gundah dan kusut gelisahnya yang memuncak itu seakan memberitahu dirinya, bahwa di dalam mansion ini masih ada hal buruk yang menunggunya.

Karena, tak ada kata mundur bagi dirinya... Meski dilanda semrawut yang berantakan... Ia tetap melangkahkan kaki jenjangnya. Lalu, nampaklah pintu mansion yang saat ini sudah terbuka lebar.

Please, no more of that red fresh.” harap Scarlett, seraya masuk ke dalam mansionnya itu. “P-please... no more....”

GLAAAAARRRRR!!!!!

Suara petir yang sangat menggelegar seolah mewakilkan keterkejutan Scarlett pada detik ini, dengan teramat jelas.

Kali ini Scarlett benar-benar terdiam mematung. Tak bisa bergerak sedikitpun. Mulutnya seketika membisu tak bisa berkata sepatah katapun.

Nafasnya tiba-tiba tercekat. Jantungnya sempat berhenti sesaat.. Dan seluruh tubuhnya mendadak gemetar hebat. Dadanya terasa dicabik-cabik oleh belati berkarat. Lemas dalam hitungan yang secepat kilat. Sangat, menyakitkan. Sehingga rasanya seperti sedang sekarat.

No....” Scarlett menggelengkan kepala menolak percaya. “Tch! no, no! this is not true. i must be dreaming... right?

Semuanya terkapar. Bersimbah darah di atas lantai yang berlumur bercak darah yang bertebar di banyaknya arah. Amat kacau balau, dan semuanya merah. Seperti sebuah mimpi buruk terburuk dari yang paling terburuk baginya.

No... no no....”

Scarlett berjalan menghampiri mereka semua secara satu persatu, dengan perasaannya yang setiap kali ia bergerak semakin bertambah kalut.

Red Wine Cigarette LighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang