╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮
Epping Forest. London.
Merupakan hutan purba terbesar yang berada di London. Dengan bagian utama hutan ini, yang terbentang dimulai dari Epping di utara sana, hingga Chingford yang berada di tepi kawasan pemukiman London. Terbentang teramat luas di antara perbatasan London Raya dan Essex.
Hutan terbesar yang memiliki julukan ‘Cockney Paradise ’ karena hutannya yang menyempit, sehingga membentuk sebuah koridor hijau, dari arah selatan Chingford sampai ke gerbang hutan.
Namun sayangnya.. Julukan ‘surga’ itu tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain sangat hijau dan juga rimbun akan pepohonan, hutan ini amat kerap dijadikan sebagai tempat berkumpul, juga markas persembunyiannya para kriminal sejak abad ke-18.
Selama itulah... Hutan ini sudah menjadi tempat terkenal sebagai pemakaman bagi para korban pembunuhan. Hal inilah yang Dyrgan memanfaatkan dari hutan ini.. Agar ia bisa memancing Scarlett untuk mendatanginya.
Namun, Ryujin lah yang tetap menjadi umpan utamanya. Semua pergerakan Ryujin Dyrgan ikat hingga terasa akan menyatu dengan kursi yang didudukinya. Lalu, ditambah dengan mulutnya yang ditutup serapat-rapatnya.
Dyrgan tersenyum, menatap Ryujin dengan sorotan mata mencibir. “Aku sudah memberimu kursi itu, ya setidaknya kau harus berterimakasih padaku, kan? aku sudah sebaik ini padamu.”
Tidak ada tanggapan apapun dari Ryujin.
Dyrgan berdecak. “Dasar menyedihkan!”
“I’m here, crazy dog.”
Sebuah suara cantik tiba-tiba menegur telinga tanpa aba, membuat Dyrgan refleks memutarkan kepalanya ke arah sumber suara. Nampak, sosok yang ditunggu-tunggunya itu sudah berdiri tidak terlalu jauh di depan sana.
“Oh––! you’re here!! ”
Wanita itu berdiri terdiam dengan roman yang datar lalu pupil birunya yang menyorot horor tampangnya Dyrgan. Untuk sesaat ia sedikit terperangah melihat Dyrgan yang ternyata sudah begitu babak belur.
“Wah... kau kacau sekali...” serunya memandangi Scarlett dimulai dari ujung kaki hingga puncak rambutnya. “Mata sebam.. dan penampilanmu yang berantakan... ini bukan dirimu yang selalu sempurna seperti biasanya.”
“But....” Dyrgan mulai mengangkat kakinya menghampiri Scarlett. “Honestly.. you are still pretty as always, honey.”
Scarlett menanggapi ocehan Dyrgan hanya dengan sorot matanya yang semakin tak ramah. Ia tidak marah. Hanya saja, semua rasa ‘respect ’ yang dimilikinya untuk pria ini sudah benar-benar musnah. Seluruhnya.
“Sepertinya kau sudah melihat pertunjukan yang kubuat untukmu di sana. baiklah ini khusus untukmu. aku sudah menyiapkan hadiah... karena kau sudah menuruti semua kataku dengan baik.” tutur Dyrgan. Tangannya mengulur ke arah di mana Ryujin berada.
Scarlett pun mengikuti ke mana arah Dyrgan menunjuk.
“Ryu––” lagi lagi... Nafas Scarlett tercekat. Namun ia tidak lagi bisa menangis. Rasanya air mata itu telah mengering karena habis terkikis.
Scarlett sudah menduga, bahwa alurnya akan jadi seperti ini. Alur mengerikan... Yang melibatkan Ryujin. Dan benar saja. Persis seperti bagaimana yang ia kira. Kondisi Ryujin di sana sudah sangat buruk, sampai tidak sanggup untuk ia lihat. Dengan keadaannya yang seperti itu.. Scarlett tak bisa berharap banyak.
“Bagaimana? kau suka?” tanya Dyrgan. Dengan nadanya yang begitu riang dan matanya yang berbinar-binar. Dari tingkahnya saat ini, layaknya anak kecil yang tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Wine Cigarette Lighter
RomanceIroninya dari kata 'Cinta', adalah satu-satunya belati pembunuh paling terbaik yang pernah ada di dunia. • • • • Kehidupan nyaris sempurna, milik keluarga Madison yang merupakan kepala Mafia paling ditakuti di kota. Berakhir kandas seketika dalam se...