╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮
Gelita malam kini mulai beralih menunjukan sorotan rona lembut berwarnakan orange dari sebelah timur. Ditemani paparan biru langit yang perlahan berganti, mengikuti rotasi matahari yang kembali menegur sapa sang bumi.
Kilau mentari pun mulai menerobos bebas ke setiap sela ruangan. Menerangi berbagai sudut hingga tak ada lagi kegelapan. Seperti paras memukau Scarlett saat ini yang sudah disapa sinar matahari dari arah balkon kamarnya.
Dengan perlahan Scarlett membuka kedua matanya. Ia mendapati gorden balkonnya yang ternyata sudah disingkap sempurna. Pandangannya itu memandangi keagungan langit dari balik pintu kaca balkonnya di depan sana.
“Ah... i overslept, didn’t i? ”
Scarlett segera mendudukan tubuhnya yang terbaring. Ia pun langsung menarik diri untuk beranjak dari kasur besarnya itu, lalu melangkah pergi menuju kamar kecil yang terletak di sudut kamarnya.
~ ~ ~
“Apa nona sudah bangun?” Aretha dan juga pelayan lainnya sudah disibukkan dengan aktivitas memasak menu untuk sarapan pagi ini.
“Sepertinya belum, butler.” jawab salah seorang pelayan di sampingnya yang tengah membantu dirinya.
“Kau sudah membuka semua gorden kamar nona?” tanya Aretha tanpa melirik.
“Sudah, butler.” jawabnya.
“Alright then, semua menunya sudah hampir siap. kalau begitu, Ryujin..” panggil Aretha pada Ryujin yang tengah sibuk menyantap apel hijau di tangannya.
“Au hibuk.”
“Can you speak properly? ” ketus Aretha.
Ryujin menelan apel di dalam mulutnya. “Aku sibuk.”
“Kemana matamu itu? satu-satunya yang sedang tak ada kerja di sini itu hanya kau, Ryujin.” Aretha masih mencoba untuk bersabar.
“Then what? ” tanya Ryujin dengan cepat.
“Bisakah kau membangunkan nona?” pinta Aretha melirik ke arah Ryujin yang masih sibuk dengan apel hijaunya itu sembari bersandar nyaman pada kulkas di belakangnya.
“Tidak perlu.”
Sebuah suara cantik terdengar menyapa membrana timpani dengan sangat tiba-tiba. Seketika Ryujin, Aretha dan juga pelayan lainnya yang mendengar itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Mendapati nona mereka yang entah sedari kapan sudah nampak berdiri tegap menontoni kesibukan mereka.
“Good morning, Ms. Madison.” semuanya menyapa dengan begitu serempak bak pasukan baris-berbaris.
“Morning.” sahut Scarlett.
“Did you sleep well Miss? ” tanya Aretha.
“Just a little dizzy, but i’m fine.” Scarlett memijit pelan bagian atas hidungnya yang terasa ngilu.
“Ah, really? how about i’ll make some warm lemon and honey for you, Miss? ” mendengar itu Aretha langsung tahu apa yang harus ia lakukan.
Scarlett menganggukkan kepalanya. “That’s great. you can take that to the main balcony.” pintanya lalu pergi meninggalkan dapur.
“Understood.” Aretha mengangguk patuh. Ia pun segera membuatkan lemon dan madu hangat untuk nonanya.
Pelayan lainnya pun kembali melanjutkan kesibukkan mereka menyiapkan hidangan pagi hari ini. Sedangkan Ryujin, ia meremas kuat sisa apel di tangannya itu hingga hancur lebur dengan matanya yang terpejam rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Wine Cigarette Lighter
RomanceIroninya dari kata 'Cinta', adalah satu-satunya belati pembunuh paling terbaik yang pernah ada di dunia. • • • • Kehidupan nyaris sempurna, milik keluarga Madison yang merupakan kepala Mafia paling ditakuti di kota. Berakhir kandas seketika dalam se...