╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮
Penglihatan Scarlett kala ini tengah fokus memandangi dunia di balik jendela mobil. Ia duduk tepat di samping kursi penyupir. Ia tetap memilih untuk memandang hal lain dibanding harus melihat wajah pria yang berada di sampingnya saat ini.
Scarlett tak menyesal. Ia tahu bahwa dirinya pasti akan menerima akibat dari perbuatannya itu. Dan tentu saja, ia tidak akan menghindarinya. Hanya saja... Akhir-akhir ini ia merasa begitu lelah.
“Is my face that annoying to you? ” tanya Bram sembari melirik. Ia membuka suara khas beratnya itu lebih dulu.
“Very much.” jawab Scarlett dengan cepat.
Saat di mana Scarlett melangkahkan kedua kakinya dan pergi meninggalkan Bram yang sendirian di sana.. Tentu saja, pria satu ini tak akan mungkin membiarkan dirinya bebas begitu saja. Itulah mengapa sekarang ini ia tengah dibawa oleh Bram yang entah ke mana tujuannya.
Bram tersenyum sesudut. “Thank goodness my face is annoying. because of that... i got a little kiss from you.”
“How lucky i am.” lanjutnya dengan bangga.
Kedua mata Scarlett langsung terpejam seketika. Ia tidak menyangka jikalau Bram akan membahas hal itu. Karena dirinya tetaplah wanita biasa pada umumnya.. tentu saja ia merasa malu.
“Alright Mr. Lucky... where else are you going to take me this time? ” tanya Scarlett. Ia alihkan topik pembicaraan itu dengan intonasinya yang sedikit mencibir.
Bram memandangi kaca spion di sebelahnya.
“I’m not taking you.” sahutnya tanpa menoleh.
Scarlett mengernyit kebingungan. Pandang matanya pun seketika menoleh menatap Bram. “What do you mean?? ”
“I’m kidnapping you right now.” jawab Bram tak berdosa.
Scarlett tertegun. “Oh... yup, great!! ” gumamnya pasrah.
“And snatch you from him.” lanjut Bram.
“What–?? him?? who are you talking about just now?? ”
Lagi-lagi pria itu membuat Scarlett kembali kebingungan. Ia menatap wajah Bram yang tengah sibuk menyetir satu tangan di sampingnya. Sorot matanya masih tetap fokus memandangi kaca spion. Dengan raut tampangnya yang saat ini nampak begitu serius bak meneliti sesuatu.
Sontak Scarlett pun ikut melihat ke arah kaca spion yang terpasang di sebelahnya. Ia merasa penasaran dan ingin tahu apa yang sedang Bram lihat hingga se-fokus itu.
Scarlett mendapati tiga mobil hitam yang tengah melaju tidak terlalu jauh. Tepat berada di belakang mobil Bram. Gelagatnya nampak mencurigakan.
Yang membuat Scarlett terheran adalah kenapa mereka melakukannya secara terang-terangan sekali seperti itu.
“Your ex-lover.” jelas Bram. “He knows you’re with me.”
Scarlett kembali menoleh menatap Bram tanpa berkata. Ia tidak terkejut. Dyrgan sudah tahu keberadaan dirinya saat itu, jadi tak aneh jika sekarang ia dibuntuti olehnya.
“Diego.” Bram menukar suaranya ke seberang earpiece yang sudah terpasang dengan sempurna di telinganya.
“Yes, boss? ” sahut Diego.
“Salip dia di saat lampu merah. mobilmu ikut denganku. lalu yang lainnya, pancing dia ke arah yang berlawanan. lakukan dengan rapih dan jangan terlihat mencurigakan. mengerti?” titah Bram dengan begitu tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Wine Cigarette Lighter
RomanceIroninya dari kata 'Cinta', adalah satu-satunya belati pembunuh paling terbaik yang pernah ada di dunia. • • • • Kehidupan nyaris sempurna, milik keluarga Madison yang merupakan kepala Mafia paling ditakuti di kota. Berakhir kandas seketika dalam se...