Scarlett : 11

55 7 0
                                    

╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮

Aretha menyimpan secangkir berisikan kopi panas yang dibawa olehnya ke atas meja. “Here’s your coffee. is there anything else that i need to do for you, Yamada sama?

No need, it’s enough. go back to your place.” jawabnya. Ia menatap Aretha sembari berduduk santai di atas sofa dengan ‘Kiseru pipe ’ yang sudah menyala di tangannya.

Alright, then i’ll excuse myself. call me anytime if there’s anything you want, Yamada sama.” Aretha menundukkan kepalanya dengan begitu hormat, lalu di detik berikutnya ia pergi meninggalkan ruang utama.

Where is she? ” tanya Yamada.

Cyrus is calling her here, Master.” jawab Ren yang tengah berdiri tegap tepat di samping tuannya itu.

Tsk. i hate being told to wait.” ketusnya.

Yamada Chizuru. Sang Ayah dari Yamada Aina. Sering kali disebut ‘Grand Master ’ terbaik dalam hal bela diri dengan tato unik yang terukir di sekujur tubuhnya.

Lebih tepatnya, Yamada Chizuru ini adalah seorang ‘Chairman ’ dalam organisasi yakuza paling beringas yang berdiri tersembunyi di sisi gelapnya negeri sakura.

Meskipun kini rambutnya kian memutih, lalu ditambah usianya yang sudah semakin merenta. Namun karisma juga wibawa yang dimilikinya itu masih tetap melekat dengan sangat sempurna.

How many times do i have to tell you... Yamada sama? ” Scarlett melangkahkan kakinya mendekati kakeknya itu. Diikuti oleh Cyrus dan Ryujin di belakangnya.

Dengan sontak, Yamada memutarkan kepalanya ke arah pemilik suara itu. Kedua matanya mendapati sang cucu perempuan satu-satunya yang sudah lama tak ia lihat.

What does that mean? ” Yamada mengangkat alisnya.

“Setidaknya kau harus ingat dengan usiamu itu, kakek. sampai saat ini kau masih saja merokok. aku tidak suka jika rumah ini dipenuhi asap rokok.” kini Scarlett sudah berduduk manis di atas sofa di depan kakeknya.

Yamada menghisap kiseru pipe  di tangannya, tanpa sedikitpun memalingkan sorot matanya dari wajah Scarlett. “Begitukah caramu bicara pada orang yang berusia jauh lebih tua darimu?”

“Kalau begitu berhentilah merokok.” cetus Scarlett.

Yamada yang mendengar itupun hanya terdiam. Kedua matanya itu menatapi Scarlett dengan amat lekat tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Roman wajahnya seolah-olah memberitahu bahwa ada sesuatu yang baru saja Scarlett lupakan.

Scarlett yang melihat itu seketika menghela nafas. “Aku akan lebih senang jika kakek mau bersedia mematikan rokoknya.” ucap Scarlett seakan memohon.

Kakeknya itu langsung menarik satu sudut dari bibirnya membentuk sebuah senyuman. “Ya ya... baiklah. kau ini semakin mirip dengan ibumu saja.”

“Memangnya kakek berharap aku akan mirip seperti siapa? tentu saja aku duplikat mama.” timpal Scarlett.

Yamada pun memberikan kiseru pipe  miliknya itu pada Ren, satu-satunya tangan kanan kepercayaannya. Yang sudah mengabdikan diri sepenuhnya sejak sekian lamanya pada keluarga Yamada.

“Apa kau tidak suka dengan kedatanganku.....? padahal aku baru saja datang kemari karena rindu padamu. tapi kau malah menyambutku dengan omelan pedasmu itu.” Yamada mengoceh dengan wajah masamnya.

Red Wine Cigarette LighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang