Scarlett : 09

67 9 0
                                    

╭───────── ༺ ⚘ ༻ ─────────╮

Rembulan purnama semakin kentara benderang. Gemerlap bintang pun kian berlimpah mempercantik dirgantara menjadi sebuah lukisan megah terpampang. Hembusan angin sepoy melewati berbagai celah seakan menginginkan kebebasan. Tak ada satupun yang berani mengusik ketenangan malam.

Kala ini di halaman depan mansion kediaman Madison, semua orang tengah berdiri dengan sekujur tubuh yang sudah dibanjiri keringat dingin. Cyrus, Ryujin dan para penjaga juga bahkan empat orang pelayan wanita, rasa khawatir sedang melanda mereka semua.

Bagaimana tidak? Karena sampai detik ini nona mereka masih belum kunjung menunjukan batang hidungnya.

“Bagaimana? kau sudah mendapatkan kabar?” saat ini ekspresi khawatir di raut wajah Cyrus sudah terpampang dengan begitu jelas. Begitu juga Ryujin dengan wajahnya yang sudah nampak waswas.

“Belum. anak-anak masih mencarinya. aku juga masih tidak mengerti, kenapa sambungannya bisa terputus?” jawab Ryujin dengan rasa cemas yang menyelimutinya.

“Bagaimana ini? tidak biasanya nona tidak mengabari seperti ini. apa terjadi sesuatu?” tanya kepala pelayan.

“Sialan!! seharusnya dari awal aku ikut saja dengannya. dasar bodoh!!” ketus Ryujin mengepal tangannya geram.

“Tak akan ada gunanya kau menyalahkan dirimu sendiri, Ryujin. itu perintahnya, jadi kau jangan pernah sekalipun mencoba untuk membantahnya.” tutur Cyrus.

Ryujin mengacak-acak rambutnya dengan amat frustasi. Ia merasa begitu marah dengan kebodohannya sendiri. “Aku tahu, nona memang keras kepala. tapi, seharusnya ia ingat kalau dirinya itu wanita. bagaimana jika terjadi apa-apa padanya?”

“Jangan meremehkannya. bukankah kau sudah tahu bahwa nona kita itu keturunan tuan Ragnar.” seru Cyrus.

Seketika Ryujin terdiam getir.

“Ya... aku tahu. tapi, meskipun begitu aku tetap ingin selalu berada di sisinya. setidaknya, aku hanya ingin menjadi tameng untuknya.” gumam Ryujin.

Sebuah senyuman kecil terbentuk di kedua sudut bibir milik Cyrus. “Kau tahu kenapa nona memilihmu untuk dijadikan sebagai algojo di sini?”

Ryujin tertegun membisu. Kedua matanya menatap Cyrus dengan amat lekat seakan mengetahui sebuah kebenaran. Mendengar apa yang dikatakan Cyrus padanya itu ia langsung paham dalam sekejap.

“Jangan sekalinya kau menganggap dirimu itu tak berguna untuknya. kau itu satu-satunya senjata terbaik yang ia miliki. kau harus mengerti itu, Ryujin.” ujar Cyrus.

“Nona sudah kembali!!!” sang ketua keamanan di kediaman Madison berteriak dengan begitu lantang. Mendengar kabar itu seketika semua orangpun langsung berlari kecil menuju gerbang.

“Ck... kau ini, kenapa harus berteriak begitu?” Scarlett melepaskan helm yang berada di kepalanya.

Semuanya langsung bergegas menghampiri Scarlett. Kegelisahan yang berkecamuk pun spontan berganti begitu saja dengan rasa lega. Wajah mereka kembali berseri setelah melihat paras cantik dari nona mereka.

Why are you all outside? what’s wrong with your faces? ” Scarlett terheran. “Just tell me, did something happen?

The only thing that happened to us was because of you, Ms. Madison.” seru Cyrus memejamkan matanya.

Scarlett mengangkat alisnya bertanya-tanya. “Me?

“Kami khawatir karena nona belum juga kembali. dan nona juga tidak bisa dihubungi. bahkan setelah kembali dari misi, Ryujin langsung memerintah anak-anak untuk mencari nona.” jelas Cyrus.

Red Wine Cigarette LighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang