Nama tokoh, tempat kejadian dan konflik cerita ini hanya fiktif belaka.
.
.
.
.
******
"Jesher gimana, Li?"
Ellie sontak mendongak kala suara berat milik Danu tiba-tiba terdengar, memecah kesunyian yang bahkan tak ia sadari kedatangannya. Lelaki bertubuh tegap itu kini berdiri di depan mejanya dengan wajah penasaran. "Makin baikan kok, Pak. Tiap hari olahraga sama Rival juga."
Danu mengangguk, tersirat rasa lega dari bagaimana sudut bibirnya mengulas senyum tipis mendengar hal tersebut.
"Kalo penasaran datang aja ke rumah, Pak. Mungkin Pak Danu bisa bawa dia jalan-jalan, pasti di ijinin sama Pak Rendra." Ellie menyengir lebar, sengaja menggoda Danu. Ia tahu lelaki itu sebenarnya juga khawatir dan merasa bersalah karena kejadian naas yang hampir merenggut nyawa Jesher, apalagi dia sempat menghalangi Danu untuk tak meneguk minuman sebelum dirinya sendiri akhirnya jatuh.
Mengingat itu saja, Ellie kembali diserang cemas, takut jika kejadian yang sama terulang kembali.
"Emang dia suka makan apa?" tanya Danu lagi, membuyarkan lamunan Ellie.
"Dia nggak pilih-pilih makanan, Pak. Sejauh ini, semua yang saya kasih dia makan, jadi nggak tau mana yang bener-bener dia suka."
Berpikir sejenak, Danu akhirnya mengembuskan napas. "Nanti saya titip bawain kue aja ya. Istri saya yang bua--"
"Panjang umur," seru Ellie memotong ucapan Danu saat melihat kedatangan Jesher yang beriringan dengan Rival.
Keduanya mendekat, begitu tiba di depan meja Ellie, Jesher langsung meletakkan satu kotak macaron berwarna-warni dengan raut senang. "Tadi mampir ditokonya Julia. Dia nititpin ini."
Tanpa menunggu lama, Ellie segera membuka kotak itu dengan antusias. Dan Senyumnya semakin merekah saat menemukan kue kesukaannya.
Setelah kejadian tempo hari, di mana Julia ikut menjadi korban, beberapa kali ia memang menghubunginya untuk menanyakan kabar dan selalu memastikan wanita itu merasa aman di bawah penjagaan RAS. Mungkin karena tak pernah punya waktu untuk bertemu, kekasih dari Satya itu akhirnya menitipkan kue buatannya agar bisa ia nikmati.
"Bilang makasih ya, Jesh. Kok dia tahu aku suka macaron?"
"Aku yang ngasih tahu kalau Kak Ellie suka macaron, jadi dia bungkusin itu," ungkap Jesher dengan senyum tipis yang teduh, tanpa sadar membuat wanita dihadapannya menelan rasa bersalah karena tak bisa melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
General FictionTerendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak terduga. Bocah 17 tahun mantan anggota kelompok buronan? Tapi itulah faktanya. -------------------- #...