Nama tokoh, tempat kejadian dan konflik cerita ini hanya fiktif belaka.
.
.
.
.
******
Setelah beberapa hari di rumah, Jesher benar-benar menikmati masa pemulihannya. Sepulang dari rumah sakit, kegiatannya hanya bersantai bersama Satya dan juga Julia yang sering datang meramaikan. Dia bisa mengunjungi beberapa tempat hiburan yang sedang tren juga berbelanja barang-barang yang dia inginkan tanpa ada batasan. Soal makanan, dia juga tidak perlu repot memasak karena setiap hari Rival atau Ellie akan mampir untuk mengantarkan masakan dari rumah Tarendra.
Katanya, Tarendra diminta oleh Tama untuk memastikan Jesher makan dengan baik selama masa pemulihannya. Karena itu mereka tidak mengizinkannya memasak sendiri karena khawatir Jesher hanya akan mengandalkan makanan instan yang gizinya tidak mencukupi.
Malam ini pun remaja itu tengah bersenang-senang diiringi dentuman musik dan suara serak milik Satya yang tak lelah bernyanyi setelah menyelesaikan beberapa lagu sebelumnya. Selain mereka berdua, ada Julia yang duduk diantara mereka, tertawa keras menyaksikan tingkah konyol kekasihnya yang beraksi bak penyanyi papan atas sedang konser.
"Aku tak mau bicara sebelum kau cerita semua. Apa maumu? Siapa dirinya?"
Satya menatap Julia sambil menunjuk Jesher dengan wajah bersungut.
"Tak betah bila ada yang lain. Jangan hubungi 'ku lagi, ini bisa jadi yang terakhir"
Sementara Julia hanya geleng-geleng kepala melihat wajah dongkol Jesher yang sejak tadi menunggu giliran untuk bernyanyi.
"Aku ngerti kamu, kau tak ngerti aku. Sekarang atau...." Satya menyodorkan micnya pada Jesher.
"Tak! selamanya!"
"Ck, yang bener dong, Jesh!" Sewot Satya kala merasa kehilangan suasana. Seharusnya Jesher menyambut dengan antusias seperti biasa, bukan dengan nada datar dan wajah cemberut.
"Gue juga mau. Lo udah nyanyi daritadi, dari suara lo kayak Nassar sampe jadi Aldi Taher!"
"Dih. Tadi lo udah."
Jesher merebut mic dari tangan Satya. "Gue nyanyi intro doang abis itu lo sikat lagi. Nggak kehitung itu. Sekarang giliran gue, lo nggak boleh nimbrung."
Kode pelan dari Julia yang menyuruhnya duduk langsung dituruti oleh Satya. Walau masih tidak terima dia akhirnya membiarkan Jesher memilih lagu yang dia mau. "Perasaan gue baru nyanyi dua lagu."
"Dua belas." Ralat Julia cepat. Wanita yang hanya mengenakan tank top itu lantas terkekeh melihat lelakinya pundung karena masalah sepele. "Udah sabar banget Jesher nungguin lo selesai. Biarin dia nyanyi."
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
General FictionTerendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak terduga. Bocah 17 tahun mantan anggota kelompok buronan? Tapi itulah faktanya. -------------------- #...