Nama tokoh, tempat kejadian dan konflik cerita ini hanya fiktif belaka.
.
.
.
.
*****
Sudah menjadi semacam tradisi ditiap tahunnya untuk keluarga besar Ranajaya merayakan hari lahir dari wanita yang paling mereka hormati, siapa lagi kalau bukan seorang Rita Deswita istri pertama dari Ranajaya yang kini masih aktif menjadi komisaris di RJ Corp. Di usia yang yang sudah tidak lagi muda yakni 72 tahun, ia masih bisa menerima begitu banyak cinta dari anak dan cucunya.
Walaupun pesta ulang tahun Rita dibuat megah dan mewah, tetap saja hanya keluarga dan kolega penting saja yang diundang untuk meramaikan acara. Itupun dilangsungkan di mansion milik keluarga. Semua harus datang termasuk Tarendra yang kini baru saja keluar dari mobilnya dengan pakaian rapih khas dengan kesan maskulinnya.
Berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya, kali ini ia tak datang sendirian, ia ditemani Jesher yang hadir sekaligus untuk memperkenalkan diri pada orang-orang yang pastinya sudah sangat penasaran dengan rupa putra Tarendra itu.
Menyesuaikan dengan acara yang dibuat formal, Jesher mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jas dan celana hitam, juga pantofel dengan warna senada yang membuatnya nampak lebih dewasa. Apalagi rambutnya ditata rapih tak seperti biasanya yang acak-acakan.
Sesuai perkiraan Tarendra, kedatangan mereka ternyata cukup menarik perhatian. Hal ini terbukti saat langkah keduanya melewati pintu, didetik itu pula hiruk pikuk yang semula mengisi penuh ruangan sirna dalam sekejap. Semua pasang mata tertuju pada sepasang Ayah dan anak itu yang penampilannya sanggup menyegarkan mata.
Semua bibir berbisik, ada yang berucap kagum dan adapula yang mendesis sinis. Beberapa kalimat yang keluar sempat tertangkap oleh indra pendengar Jesher saat melintasi beberapa kerumunan. Kabar tentang dirinya yang merupakan anak haram Tarendra, tentang dirinya yang mungkin hanya anak adopsi, juga tentang dugaan Tarendra yang mulai bergerak mengambil posisi Rita hingga berita penculikan tempo hari yang seharusnya tidak bocor bisa ia dengar walau samar.
Kendati demikian, tak terbesit sedikitpun dalam benaknya untuk membenarkan semua kabar burung yang kini saling mereka tukarkan. Kedua tungkainya terus saja bergerak mengikuti langkah Tarendra yang dengan percaya diri berjalan ditengah-tengah ruangan menuju sosok yang malam ini menjadi bintang utama.
Tanpa menurunkan sudut bibirnya yang mengulas senyum simpul, Tarendra menghampiri Rita yang terlihat berdiri dibalik meja ditemani dua anak kesayangannya.
Wanita itu nampak berwibawa seperti biasanya. Mengenakan dres merah dan tatanan rambut yang khas juga make up yang dibuat sedemikian rupa untuk menyamarkan kerutan yang terus bertambah. Tepat disisi kanannya tampak putri sulung Ranajaya yang tampil elegan dengan setelan cantik karya desainer terkenal. Maya yang semula memasang wajah paling bahagia berubah pias ketika menyadari kehadiran Jesher yang atensinya hampir tertutupi oleh tubuh kekar Tarendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
General FictionTerendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak terduga. Bocah 17 tahun mantan anggota kelompok buronan? Tapi itulah faktanya. -------------------- #...