Sissy

683 31 0
                                    

Aku menyerngitkan dahi ketika sinar matahari yg menelusup disela-sela jendela kamar memantulkan cahayanya tepat dimataku.

Pagi yg berat untukku membuka mata. Setelah semalaman suntuk begadang bersama kakakku, membicarakan hal yg tak begitu penting namun begitu mengasyikkan untuk ku. Tentunya lewat video call.

Karna moment seperti nonton bareng, makan diluar, bergurau,saling mengejek, bagiku hal yg sangat langka terjadi ketika sekarang kita sudah terpisah jarak dan waktu.

Kusibakkan selimut tebalku dan mencoba turun dari bed ku, aku berjalan dengan keseimbangan sedang menuju kamar mandi. badanku terasa sangat lelah, mataku masih belum ingin terbuka dengan sempurna.

"Hooaaaam.. gara2 Tristan,kantung mataku jadi gede2 gini" ucapku sambil mengucek mata yg masih setengah mengantuk.

"Sissy kamu kok gak turun? Suara mama terdengar dari balik pintu kamarku, aku segera berlari dan membukanya.

"mama kira kamu belum bangun, ayo' sarapan udah dtunggu papa lho dibawah" ajak mama sambil membelai lembut rambutku.

"Sissy sarapan nanti ah ma, mau mandi dulu aja biar ilang ngantuknya"

"ya udah nanti mama suruh mbok minah nyiapin sarapan buat kamu, habis ini mama mau langsung ke butik yaa.."

"oke deh maa"

"muaach!!" satu kecupan di pipiku dari mama.
"ihh anak mama masih bau" tambahnya lagi mengejekku.

"biarin" ku tutup kembali pintu kamarku.

Setelah mama,kuharap tak ada lagi yg mengganggu ritual mandiku hari ini. jangan heran karena aku bisa menghabiskan waktu ber jam2 hanya untuk mandi.

Bak mandi yg sudah terisi air hangat dan sabun beraroma vanilla kegemaranku dengan busanya yg membuatku tak sabar untuk memainkannya kini telah siap.

kutenggelamkan tubuhku disana, kupejamkan mataku menikmati lantunan lagu2 klasik dari speaker aktif yg sengaja di pasang juga dikamar mandiku, itu di desain agar aku betah disini. siapa lagi kalau bukan aku sendiri yg merengek minta ke papa untuk menuruti keinginanku itu.

"Can you see the secret of my eyes.. . . ."

"Astaga" aku tersentak kelabakan mendengar ponselku berbunyi yg sejak tadi kuletakkan tepat disamping telingaku. kenapa tadi aku sampai lupa mematikannya.

"Siapa lagi ini Tuhaaan,ganggu ajaaa" ucapku geram.segera kusambar ponselku.

"Hallo.." kataku dengan nada tinggi.

"Sii,aku ke rumah kamu ya pngen curhat nih"

"Astaga Nayla,kamu ganggu aja deh..ritual mandiku jadi ancur kan"

"mana aku tau kalo kamu lg mandi, yaudah cepetan mandinya bentar lagi aku otw ya,bye.." Nayla segera menutum telfonya tanpa mendengarkan persetujuanku.

"Tapi Nay,hallo..Nay?? Yah ditutup lagi,ahh dasar miss rempong nyebelin banget sih mau curhat apaan coba" gerutuku.

Segera kuselesaikan acara mandiku yg baru sejam ini.
_ _ _ _ _

Aku duduk berselonjoran di sofa berbentuk bibir yg diletakkan dibalkon kamarku. Kumainkan laptop ku sembari menunggu Nayla .
Ada 1pesan masuk dari Tristan,

"Princes sudah bangun?
Maaf semalam kakak ngajak begadang. Pasti sekarang kamu belum sarapan,pasti lagi ngalamun mikirin kakak yaa!!
Jangan lupa makan princes, jaga kesehatan .oh iya,kakak hari2 kedepan ini mungkin bakaln sibuk,gpp kn??

Miss u princes Sissy"

Aku hanya bisa tersenyum, kata2 Tristan benar2 menggelitik perutku.belum sempat membalas chat dari Tristan aku mendengar ada yg masuk ke kamarku,mungkin Nayla.

"Brukk"
Nayla menjatuhkan tasnya,dan tas malang itu kini tergeletak begitu saja dilantai. Ia pun segera duduk disampingku dengan nafas yg memburu.

"Kamu kenapa?" tanyaku.

"Astaga Sissy ini kamar apa lapangan bola sih,kamu gak liat dari pintu kamar sampe sini aja aku bisa capek" gerutunya.

"Jangan lebay lah Nay" kataku asal sambil membalas chat dari Tristan.

"Lebay gimana,gak sekalian kamu minta papa kamu buatin kamar seluas bandara? Biar ntar kalo aku kesini pulang2 bisa kurusan" gerutunya lagi.

Nayla memang suka berlebihan jika membicarakn kamarku, tapi begitulah faktanya. Kamar dengan luas sekitar sepuluh meter ini semakin sempurna di setiap sudutnya yang bernuansa soft white dan aqua marine, warna favoritku tentunya. Mulai dari dinding,tirai,tempat tidur,meja rias,lemari pakaian sampai kamar mandi. Membuatku semakin betah berdiam diri di istanaku ini.

_ _ _ _ _ _

"Ya udah, jangan ngomel terus katanya capek, bentar ya aku ambilin minum sama snack dulu" aku segera beranjak meninggalkan Nayla.

"Astaga snack lagi, makanan lagi, cemilan lagi, Sissy..gimana aku gak makin gendut kalo kesini kamu kasih makanan teruuus"
Aku hanya terkekeh melihat dia berceloteh dari kejauhan.

Aku kembali ke balkon membawa snack2 ringan dan soft drink. Disana kudapati Nayla yg sedang serius membaca chat dari Tristan dilaptopku, kuletakkan bawaanku dimeja dekat sofa kemudian kusambar laptop itu dari tangan Nayla.

"Eeiiiiiits,jangan dibaca kamu bisa nangis kejer ntar!!" kataku menggodanya.

"Iiihh Sissy,orang aku dah baca kok, kata2 Tristan tu bener2 bikin meleleh tau gak?kayak ke pacarnya..aku jadi iri deh Sy sama kamu,tristan tu dah baik, ganteng,romantis,perhatian lagi, pantesan kamu gk mau punya pacar orang diperhatiin terus sama dia" gerutunya panjang lebar.

"Gak usah berlebihan lah, ato jangan2 kamu naksir ya sama Tristan, ayo ngaku ajaaa?"

"Sissy,,dengerin ya siapa sih cewek yg gak naksir sama kakak kamu, dia tu terlalu perfect Sy, ahh jangan2 kamu juga naksir Tristan kaaan?"

"Ngaco kamu!!"

Kita berdua hanya tertawa mengakhiri perbincangan itu.

_ _ _ _ _ _ _

"Can you see the secret of my eyes.. . . ."
Ponselku tiba2 berdering, menghentikan tawa dan perbincanganku dengan Nayla yg sejak tadi curhat tentang Rio pacarnya.

"Bentar ya Nay,
Hallo ma?" sapaku pada sang penelpon yg ternyata adalah mamaku.

"Hallo sayang, gini mama besok sama temen2 mama mau ke Panti asuhan Mentari,dari pada kamu cuma dirumah aja gimana kalo kamu ikut kesana sekalian ajak Nayla juga kalo dia mau"

Aku terdiam untuk berpikir dalam beberapa saat,sebelum akhirnya mengiyakan ajakan mama.

"Iya ma Sissy mau kok, Nayla juga pasti seneng ntar ke panti, kebetulan dia lagi disini,ntar Sissy sampein deh"

"Ya udah kalo gitu, bye sayang muach!!" satu kecupan dari mama sebelum menutup telponnya.
_ _ _ _ _ _

"Ada apa Sy?" tanya Nayla penasaran.

"Gini,mama sama temen2nya mau pada ke Panti yg biasanya aku kesana itu, kamu mau ikut gak?"

"Boleh juga,dari pada kayak gini sama kamu ngabisin makanan mulu"

"Bagus deh,kalo gitu gimana kalo sekarang kamu bantuin aku pilih2 tas aku yg udah gak kepakai, soalnya dari kemaren aku udah mau beberes tapi lupa terus"

"Bukan lupa kali, males. Tapi Oke aku bantuin deeeh" ucap Nayla sambil menunjukkan kedua ibu jari tangannya tanda setuju.






Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman2 .. Selanjutnya akan lebih seruuu..

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang