"Hidup adalah pilihan, dan mungkin inilah pilihanku.. Berubah!!"
Ditinggal Galang
Malam ini suasana Jogja sedang mendung dan hawanya juga dingin.
Diluar rumah aku dan Sissy sedang membantu Galang memasukkan koper ke bagasi mobil karena sebentar lagi Galang akan berangkat ke Surabaya untuk beberapa hari.
"Ati-ati bang" kataku.
"Kalian juga ati2 dirumah.." balas Galang.
"Iyaa.." jawabku.
"Bye... ati2 ya kaak..selamat bersenang-senang disanaa.." Sissy melambaikan kedua tangannya seperti biasa pada Galang yang mulai menjalankan mobilnya. Galang tersenyum, tak ada salahnya jika aku juga ikut melambaikan tanganku sepertinya.
Galang sudah pergi, dan kini tinggallah aku dan Sissy berdua dirumah ini. Aku masih canggung, tak tau harus berbuat apa seminggu kedepan.
"Masuk! Udara di luar dingin" lataku mengakaknya segera masuk ke rumah.
"Iyaa.." balasnya.
Kututup gerbang dan pintu utama rumah ini. Karena merasa sudah tak ada lagi yang perlu dibicarakan, maka aku dan Sissy masuk kamar masing-masing.
Kubuka tirai jendelaku, Diluar sana hujan telah turun sangat lebat. Petirnya pun menggelegar keras.
Ketika kedua kalinya aku mendengar suara petir, disaat yang bersamaan pula lampu kamarku mati. Aku gelagapan,mematung, bingung, nafasku terasa sesak, karena apa? Karena aku takut pada gelap.
Aku mencoba bergerak, beranjak dari tempatku berdiri semampuku. Mataku tak dapat melihat apapun.
"Mamaa.. Tuhan tolong aku.." ucapku dalam hati.
Aku berjalan merambat ke dinding, meja, dan apalah aku tak tau pasti. Aku hanya ingin mencari pintu keluar.
Selangkah kemudian kakiku tersandung karpet yang kuinjak, karena tak seimbang akhirnya aku terjatuh dan sebelumnya kepalaku sempat terbentur pada pintu yang akhirnya membuatku tak sadarkan diri.
_ _ _ _ _
Perhatian
Kepalaku terasa pusing, kubuka perlahan mataku. Saat mengerjapkan mata, aku kebingungan entah bagaimana bisa aku berada di atas tempat tidurku sendiri dengan selimut tebal yang menyelimuti tubuhku. Sedangkan seingatku aku terjatuh dilantai beberapa waktu lalu.
Tiba-tiba aku melihat Sissy masuk ke kamarku.
"Ngapain loe di sini?" tanyaku.
Dia seperti kaget mendengar suaraku. Lalu dengan gugup dia menjelaskan semuanya.
Dan ternyata dia yang membawaku ke tempat tidurku ini."Jadi gitu ceritanya, maaf kalo aku lancang masuk kamar kamu" katanya lagi.
"Ya udah, loe balik ke kamar" kataku.
"Tunggu bentar, dahi kamu berdarah dan aku udah ngambil obat tadi, jadi ijinin aku ngobatin luka kamu bentaaar aja, habis itu aku balik ke kamarku.. Aku janji..!!" katanya dengan ekspresi memohon.
"Oh, iya pantesan kepalaku sakit dan pusing gini.. Jadi ada darahnya" gumamku dalam hati.
Kemidian Kupertimbangkan dulu permintaannya sebelum ku iyakan.
Dia terlihat senang dengan keputusanku. Aku bersandar dikepala ranjang, dan segera dia mengobati dahiku.
Ini pertama kalinya aku sedekat ini dengan Sissy. Sambil menahan sakit Kuperhatikan setiap gerak-geriknya,dia terlihat tulus mengobatiku. Dia juga selalu sabar dengan sikapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomansaSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...