"Dari dulu sampai kini,rasa ini hanya untuk kamu.. cuma kamu.. titik.!!"
"Loe yakin, beneran mau ke Jakarta sekarang??"
"Iyalah..loe gak lihat apa,ada keseriusan dimata gue??"
Kataku sambil memasukkan pakaian dan barang-barang ke dalam ransel."Gila loe..?"
"gue emang udah gila bang.. dan kalo gue gak ke Jakarta sekarang,gue bisa tambah gilaaa..."
aku segera turun dari kamar dan diikuti oleh Galang.
"loe brani ke Jakarta sendirian?" katanya.
aku pun berbalik menatap Galang.
"Ojo ngremehke aku bang.."
(jangan remehkan aku bang..)"kowe ki opo weruh alamate Sissy, kok yo nekad tenan.."
(kamu apa tau alamatnya Sissy, kok nekat juga)"gue bisa tanya papa..gmpang kan"
Galang terdiam.
"udah jangan diem disitu, ayo cepet anterin gue ke Bandara.."
Galang masih mematung dengan wajah bingung didepan pintu.
"ayoooo..." kutarik tangannya agar mengikutiku masuk ke mobil.
_ _ _ _ _ _Jakarta
Aku tengah berdiri di depan pagar rumah warna putih. Rumah megah bergaya klasik ini seperti tak berpenghuni, sepi.
Tapi menurut alamat yang kudapat dari papa ini adalah rumah Sissy."cari siapa mas?"tanya pria parubaya berseragam satpam.
"maaf pak,apa benar ini rumah Sissy?"
"iya benar.. mas cari non Sissy?"tanyanya lagi.
"iya pak, Sissy ada kan,?"
"maaf mas, kalo non Sissy nya sedang gak drumah..mas temannya non Sissy??"
"iya, saya temannya..kalo boleh saya tau, Sissy kemana ya pak..?"
"non Sissy lagi ada di luar negri mas.. sama kakaknya..kalo gak salah sih ke Paris"
"(Tristan sampe bawa Sissy ke luar negri cuma buat lupain gue.. nggak,gue gak akan biarin Sissy lupain gue..gue harus perjuangin cinta gue dan nyatain semua perasaan gue ke Sissy..) kataku dalam hati.
"ya udah pak, terima kasih saya pamit dulu.."
aku melangkah meninggalkan pintu gerbang rumah itu dengan kegalauan.
Apa yang harus ku perbuat. Bagaimana cara menemui Sissi jika aku saja tak tau fimana Tristan tinggal disana.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _Tak jauh dari perumahan tempat Sissy tinggal ada sebuah kafe, dan kuputuskan untuk istirahat disana sebentar sambil memikirkan langkahku selanjutnya agar bisa bertemu Sissy.
Tiba-tiba seorang perempuan berdiri dihadapanku dan memanggil namaku.
"Digoo.."
Aku sempat kaget karena ada yang mengenaliku disini. ternyata dia adalah Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomanceSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...