Digo

443 23 0
                                    

Monster Day..
Siapa sih yang suka hari senin? Semua pasti akan anggap senin itu menyebalkan. Apalagi ini hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang.

Saat dimana semua orang masih ingin menguap dan bersembunyi dibalik selimut tebalnya untuk beberapa meniiiit saja, aku sudah harus berpacu dengan waktu menuju sekolah untuk mengikuti upacara bendera di tengah lapangan dengan sinar matahari yang begitu menyengat.

_ _ _ _ _ _

Selesai upacara aku dan Jordan tak langsung masuk kelas, karena hari pertama masuk sekolah Biasanya masih belum ada kegiatan belajar mengajar.

"Basket yuk" ajak Jordan.

"Boleh!!" kuterima ajakan Jordan, lalu ku gandeng anak2 lain untuk ikut bermain.

Terlihat beberapa teman menjadi supporter untuk kami, terutama murid2 perempuan yang berjejer rapi di pinggir lapangan dan meneriakkan namaku keras sekali.

"Ayo Digo... Kamu pasi bisa.."

"Digo.. Digo.. Digo.."

Teriakan mereka itu benar2 berisik. seakan-akan cuma aku seorang diri yang bermain di sini.

"Waah macam artis saja kau ini, ayo Digo sayaang kamu pasti bisaa.. hahahaaa" ejek Jordan membuatku geli.

"Sialan loe, mereka tu bukannya nyemangatin malah bikin gue risih.. Udahan aja deh!" kataku sambil berjalan meninggalkan lapangan, dan di ikuti teriakan2 cewek2 yg saling menggerutu kecewa karena aku berhenti bermain.

"Harusnya loe tu bangga punya fans kaya mereka, cewek2 cantik bro.. Kayak si Angel. Senyumnya bikin gue meleleh"

"Sayangnya gue nggak gitu"

"Tapi dia baik sama loe"

"Bodo amat, kalo gue gak suka ya gak suka.. Udah gue mau ke loker dulu"

Aku bergegas menuju ruangan tempat berjejernya loker yg di sediakan untuk murid yang menyimpan barang2nya disana, dan aku harus berbagi dengan Jordan yang jorok.

Aku sih masih bisa terima kalo dia kadang meninggalkan kaos olahraga yg habis dipakainya seharian, kaos kaki, atau bungkus makanan yg lupa ia buang.

Tapi yang lebih menyebalkan lagi dari loker yang tak ada kuncinya itu adalah..

"Wow.. Banyak banget kado buat loe, loe ulang tahun?" Jordan histeris setelah melihat bungkusan warna-warni berjejalan di dalam loker yg baru saja ku buka.

Yaps, tumpah ruahnya loker karena tumpukan kado warna-warni berbagai bentuk dan lembaran2 surat cinta dalam amplop warna pink yang sepertinya habis disemprot parfum satu botol.
Ini semua sudah menjadi rutinitasku setiap hari.

Tak jarang loker kami yang sempit itu sering memuntahkan isinya setiap kali dibuka.

"Gilaaa, baru aja masuk udah penuh aja ini loker.." celetuk Jordan.

"Ahh bosen gue, bikin males"
Kuambil semua barang2 itu dengan menggerutu.

"Eh eh mau loe bawa kemana?"

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang