Sissy

333 12 1
                                    

Disaat hubunganku dengan Digo benar-benar sudah sangat baik, aku justru kehilangan komunikasi dengan sahabatku yang lain, Nayla.

Sudah beberapa bulan ini Nayla tak ada kabar sama sekali. Tak biasanya dia seperti ini.
Beberapa kali pula aku mencoba menghubunginya tapi tak ada jawaban.
Padahal aku sangat merindukan Nayla.

Rindu curhat bareng, ngerumpi bareng, belanja bareng, nganterin dia ke salon, dan merindukan semuanya tentang Nayla.

"Nay, aku pengen ketemu..
Aku kangen sama kamu Nay..
bales pesan-pesanku donk.. 😵"

Tulisku dalam salah satu pesanku untuk Nayla.

Tristan pun demikian, dari puluhan email yang ku kirim juga tak satupun yang dibalasnya. Kenapa Tristan jadi sama seperti Nayla, sama-sama menghilang bak ditelan bumi.

Aku jadi merasa sendirian meskipun sudah ada Digo yang setiap saat bersamaku.

_ _ _ _ _

Pagi ini sebelum berangkat sekolah sambil membayangkan Nayla dan Tristan aku duduk di balkon kamar sambil memasang plester di lututku. Lukanya sudah hampir sembuh, dan aku sudah bisa berjalan sendiri tanpa harus digendong-gendong lagi oleh Digo.

Luka akibat insiden beberapa hari lalu ini, yang sempat membuat Digo cemas dan setiap hari harus menjaga juga menuntunku saat berjalan.

"Udah sembuh kan?" tanya Digo yang tiba-tiba berada dibelakangku.

"Udah kok..Eh kok tiba-tiba muncul.." jawabku.

"Loe aja yang gak denger, orang gue ketok pintu dari tadi..lagian mikirin apa sih sampe gak denger gue masuk?" tanyanya lagi.

"Nggak kok, gak mikirin apa-apa.." kataku mengelak.

"Jangan bohong sama gue.." katanya sambil mencubit hidungku.

"Hiihh Digo sakiiit.."

"Makanya loe ceritaa.." cubitnya lagi.

"Aku lagi mikirin sahabatku di Jakarta.."

"Siapa??"

"Nayla.."jawabku sambil menunjukkan fotonya di ponselku.

"jawabku sambil menunjukkan fotonya di ponselku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan temenan sama dia?"

"Sejak aku butuh temen.. Nayla itu baik,cantik,dia ramah sama semua orang..dan cuma dia yang saat itu mau berteman sama aku.. Hmmm aku kangen banget sama dia Digooo.."

"Ya ditelfon dong.."

"Udaah tapi selalu aja sibuk" jawabku dengan cemberut.

"Siapa tau dia emang sibuk" kata Digo.
"Eh iya gue mau tanya sesuatu sama loe.." tambahnya.

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang