sissy

338 16 0
                                    

Aku tengah bersiap-siap di kamar mencari baju yang pas untukku.
Digo, dia mengajakku keluar malam ini.

*flashback beberapa jam yang lalu.

"Si, ntar malem ikut gue ya?"

"Kemana?"

"Udah ikut aja,,loe pasti suka"

"Oke..!!"

Ya,mungkin seperti itulah percakapan sore tadi saat Digo mengajakku pergi.

Tapi kupikir dia tidak mungkin mengajakku dinner atau kencan romantis. Jadi kuputuskan hanya memakai baju senyaman mungkin.

Selesai bersiap-siap, tak lupa parfum vanilla kesukaanku tak boleh ketinggalan.
Setelah kuperiksa semua bawaanku di tas, aku segera keluar dari kamar karena Digo pasti sudah menungguku.

"Waaah,, mbak Sissy ayu tenan lho.."
Puji mbok sumi.

"Simbok ini bisa ajaa.." kataku.

"Beneran lho mbak Sissy, cantik!! Iya to mas Digo?" tambah simbok sambil meminta persetujuan dari Digo.

"Iya mbok.." jawab Digo.

Jawaban Digo yang tegas membuatku malu,senang,tak percaya dan tersanjung.
Ada getaran di hatiku yang tak ku mengerti dengan tiba-tiba.

"Udaah, jangan bikin aku maluu.." kataku berterus terang.

"Ya udah mbok, Digo sama Sissy berangkat dulu yaa.. Jangan digodain terus mbok, nanti Sissy bisa pingsan.."
Digo berpamitan pada simbok, dan masih bisa-bisanya dia bercanda tentangku.

"ihh apaan siiih... Eh tunggu-tunggu, simbok kok udah di sini, kapan baliknya?" tanyaku.

"Baru saja mbak, diantar sama Sapto tadi.. Ya sudah,mas Digo sama mbk Sissy cepetan berangkat biar simbok yang jaga rumahnya.."

"Ya udah mbok kita berangkat yaa.. Kalo simbok masih capek simbok istirahat aja dikamar .." kataku.

"Assalammu'alaikum.." aku dan Digo serentak.

"Wa'alaikumsalam.. Hati-hati mas,mbak.."

_ _ _ _ _

Kenangan

"Kita sampaii.." seru Digo.

"MALIOBORO..?"

"Yups!! Gimana??"

"Senenglaah.. Aku udah lama banget gak kesini.."

"Jangan bilang seneng duluu..ayo' jalan.."
Digo menarik tanganku, dia terus menggenggam jemariku mengajakku berjalan menyusuri lorong-lorong Malioboro yang penuh sesak oleh pedagang dan pembeli. Bahkan tak jarang dia hampir seperti memelukku karena takut aku terdesak oleh kerumunan para pengunjung di Malioboro ini.

Digo mengajakku membeli gelang-gelang lucu, kalung, jam-jam unik, dan kaos couple yang membuat kita sama-sama tertawa saat menawarnya.

Malioboro, tempat dimana aku dan Digo sering kunjungi dulu bersama orangtua kita. Kenangan yang tak pernah bisa ku lupakan sampai kapanpun.

"Digo, bentar.."

"Ada apa?"

"Lihat, aku mau beli ini.."

Aku melihat kotak musik yang sama seperti milik Digo yang rusak beberapa waktu lalu karena aku.
Aku berniat ingin membelikan untuknya tapi Digo menolak.
"Buat apa?"

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang