"Pakai baju hangat, sama jaket..takut disana ntar dingin.." pinta Digo.
"Emang kita mau kemana sih?" tanyaku.
"Udaah cepetan sana ambil dulu baju hangatnyaa.." Digo mendorong pelan punggungku.
Sebelum berangkat ke tempat yang belum kuketahui itu aku kembali masuk ke kamar mencari jaketku.
Digo selalu seperti itu, dari dulu dia selalu penuh dengan kejutan-kejutan yang tak pernah kusangka sebelumnya.
Dan malam ini entah kejutan apa lagi yang mau Digo tunjukan padaku.
"Siap?"
"Siap!!"
"Kita berangkat ya mbok.." pamit Digo.
"Hati-hati ya mbak Sissy sama mas Digo.. jangan lupa mas Digo,mbak Sissy nya dijagain.."
"Pasti mbok.."
Aku tersenyum senang mendengar jawaban Digo.Sore ini Kita berangkat dengan mobil Galang. Selama perjalanan Digo tetap tak memberitahuku kemana tujuan kita sebenarnya. Sedikit kecewa memang, tapi aku yakin dia tak akan macam-macam karena aku tau siapa Digo.
_ _ _ _ _
"Bangun Si, udah sampe.." samar-samar kudengar suara yang membangunkanku.
Setengah sadar sambil mengerjapkan mata aku juga merasakan tepukan tangan Digo di pipiku.
Digo membukakan pintu mobil untukku dan menarikku pelan.
"Digooo...kita di bukit bintaaang?"
Teriakku saat menyadari ternyata ini tujuan kita sebenarnya."Ayook.." Digo menggandeng erat tanganku.
Kita berjalan mencari tempat yang bagus untuk menikmati pemandangan indah di Bukit Bintang ini. Genggaman tangan Digo membuatku nyaman, rasanya aku tak ingin Digo melepaskannya.
"Kita duduk disana ya?" tanya Digo yang kubalas dengan anggukan.
Sementara Digo memesan makanan aku sibuk mengabadikan moment-moment dimana aku sedang berada ditempat yang indah ini untuk kedua kalinya setelah bertahun-tahun.
"Indah bangeeeet... " gumamku.
"Si.."
"Ya?"
"Gue punya sesuatu buat loe"
"Apaan?" tanyaku penasaran.
Digo terlihat mencari sesuatu di dalam tasnya."Nih.." Digo menyerahkan dua gulungan kertas padaku.
"Apa nih?"
"Dibuka dooong.."
"Bagus bangeeet,bisa mirip sama aku gini.." aku terkejut dengan hasil lukisan Digo.
Gambarnya mirip sekali denganku.
Aku tau memang Digo suka menggambar, tapi aku tak tau sejak kapan dia belajar melukis dan bisa sebagus ini hasilnya."Cantik ya?" tanyaku sambil menjajarkan lukisan itu dengan wajahku.
Digo hanya tersenyum geli membalas pertanyaanku."Kok ketawa gitu sih.. Cantik gaak?" ku ulang pertanyaanku sambil mencubit gemas pinggangnya.
"Iya iya cantiiiiiik...." jawabnya kegelian.
"Ehh coba kamu lukis aku disini..bisa gak?"
"Bisalah.."
Digo mengeluarkan pensil dan kertasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomanceSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...