Sudah lebih dari dua bulan, waktu berlalu dengan cepat. Aku dan Sissy kini semakin dekat, selalu bersama. Seperti Digo Sissy dulu, tak terpisahkan.
Ternyata begini lebih baik, kehidupanku lebih berwarna semenjak ada Sissy. Hubunganku dengan papa,Galang dan tante Sinta pun semakin baik pula.
Aku ingin membayar semua kebersamaan yang sempat hilang karena perpisahan. Aku ingin mengulang semuanya.
Setiap weekend kusempatkan waktuku seharian bersama Sissy. Mengenang kebiasaan-kebiasaan kita semasa kecil.
Weekend kali ini aku berniat mengajak Sissy ke suatu tempat dan ku harap dia tidak menolak.
Jam 8 pagi aku sudah bersiap-siap dan segera turun ke bawah mencari Sissy.
"Digo, jam segini udah rapi aja.. Mau kemana?" tanya Sissy yang masih sibuk di dapur membantu simbok.
"Naah kebetulan loe ada di sini, gue mau ngajak loe ke suatu tempat dan loe gak boleh nolak.." Sissy menyerngitkan dahinya.
"Kalo aku nolak?"
"Gue ngambek!!"
"Ihh anak kecil bangeet.."
"Kan gue udah bilaang, gak boleh nolaak.."
"Udah mbak Sissy, mbok ya diturutin saja.. Biar mas Digo gak ngambek.. Nanti kalo ngambek, bisa pusing lagi kita mbaak.."
"Bener juga mbok.. Digo kalo ngambek bisa kaya singa.. Sereemm.."
Aku mendengar pembicaraan Sissy dengan simbok yang berbisik-bisik membicarakanku sambil senyum-senyum mengejek.
"Kok pada bisik-bisik gitu, mau gak niih?"
"Iya iyaaa.. Lagian orang cuma bercanda.."
"Ya udah setengah jam lagi loe harus siap..gue tunggu"
"Satu jam yaa..? Sarapan duluu aku sama simbok udah capek-capek nyiapin masa gak dimakan..yaa?"
"Okee.. Siapa sih yang bisa nolak masakan Sissy.."
Sissy tersenyum manis sekali, lagi-lagi senyumnya selalu membuatku tenang. Itu yang ku suka darinya sejak dulu dan tak pernah hilang hingga sekarang.
_ _ _ _ _
CURHAT?
"kita sampai.."
"Makam?" Sissy setengah bertanya.
"Iya, ayok.." aku menggandeng tangan Sissy menuju makam mama.
"Gak apa-apa kan kalo gue ngajak loe kesini?" tanyaku saat sampai dimakam mama.
"Justru aku seneng Digo, udah lama aku gak ke makam tante" jawab Sissy.
Kita sama-sama berdo'a untuk mama. Setelah itu Kuberikan ponselku ke Sissy dan memintanya mendengarkan musik dari earphone.
"Buat apa?" Tanya Sissy dengan heran.
"Gue mau curhat sama mama, loe pake itu dulu sampe gue selesai..karena loe gak boleh denger.. Rahasia.."
"Iya deeh.."
Sissy pun
setuju. Mulailah aku berbicara semauku dengan tenang, tanpa di dengar olehnya."Maaf ya ma, Digo agak lama gak main kesini.. Oh iya,Digo bawa Sissy ma..mama juga udah lama kan gak di kunjungi sama Sissy.. Dia masih cantik kan ma?, Digo masih inget mama dulu selalu bilang kalo Sissy itu anak cantik yang baik, gak boleh disakiti,harus disayang dan harus Digo lindungi kemanapun dimanapun..
sekarang Digo udah temenan lagi kok ma sama diaa, jadiii Digo bisa lanjutin janji Digo ke mama untuk selalu sayang sama Sissy dan terus nglindungi Sissy..karena cuma Sissy yang tau gimana Digo.. Seperti mama.. Digo sayang mama.." Ku utarakan semua curahan hatiku pada mama tanpa sepengetahuan Sissy.
Di akhir kataku ku taburkan bunga dan mengecup sekali nisan mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomanceSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...