Digo
."iya iya baaang tenaang.. gue pulang koook"
-"iya iya doank loe dari kemaren.."
."yaelaaah kan lu nikahnya masih lusaa.."
-"ini peringatan terakhir buat loe ya,awas loe sampe telat..gue suntik loe.."
.ahh mentang2 loe dokter maen suntik2 aja.. udah deh loe tenang aja, gak usah mikirin gue..loe fokus aja sama acara loe besok.."
-ya udah, gue percaya sama loe.. dapet pesen dari simbok nih, belajar yg bener loe jangan pacaran muluu..."
.iyaaaa bang Galaaang..."
Itulah akhir percakapan ku dengan Galang untuk hari ini. Sudah tak terhitung lagi berapa kali dia telepon dan SMS setiap harinya hanya untuk mengingatkanku agar aku tidak lupa pulang sebelum hari pernikahannya.
Ya, Galang telah lulus sebagai sarjana kedokteran. Dan kini dia telah bekerja di salah satu RS ternama di Jakarta. Tiga hari lagi dia akan menikah dengan rekan kerjanya sendiri, seorang perawat cantik yang sudah dipacarinya selama satu tahun. Namanya Fiza.
"Hadeeeeeh.. mau nikah aja ribet banget sih nih abang guee.."gumamku sambil menyeruput orange jus di tanganku.
_ _ _ _ _ _
keesokan harinya.
"Hallo..?"
"Sissy.." panggilku dengan nada menggoda.
"Yaa?" kata sang pemilik ponsel diseberang sana.
"I love you.." ucapku dengan serius.
Aku yakin dia pasti sedang tersenyum, dan benar saja sesaat kemudian terdengar tawanya yg tertahan.
"Hey.. kok ketawa sih? jawab dong.." kataku pura-pura sewot.
"I love you to.." jawabnya dengan manja.
"kenapa ketawa tadi,ada yg lucu?" tanyaku.
"iya kamu lucu kayak badut!"
"Tapi badutnya ganteng kan?" godaku lagi yg disambutnya dengan tawa.
Percakapan kami pun terputus, karena dia pasti tengah menerima bunga dan pesan dariku.
Ya,inilah kebiasaanku. setiap pagi membangunkan Sissi dan memesan setangkai mawar putih untuk dikirimkan ke rumahnya.
_ _ _ _ _ _
Tepat pukul 10 aku menjemput Sissi kerumahnya.
"eh , den Digo.. masuk den, non Sissi masih siap2.."
"iya bik, makasih.."
Aku menunggu diruang tamu sambil merapikan kemeja dan dasiku.
kemudian setelah beberapa saat Sissi pun muncul, ia menuruni anak tangga dengan gaun hitamnya.Ia terlihat begitu anggun dan berhasil membuatku terpukau hingga aku tak bisa berkata-kata. Dengan senyum yang selalu melekat di wajahnya, ia menghampiriku.
"lama ya nunggunya?"
aku tak menjawab.
"(senyum yang manis..)" kataku dalam hati.
"Digoo..?"
"hm, iyaa..eh,enggak kok nggak.."
"kamu kenapa sih kok bengong gitu,?"
"gak apa2, kamu cantik banget hari ini.."
"cuma hari ini?"
"nggak bukan gitu, kamu selalu cantik bagi aku..tapi hari ini cantiknya kamu bertambah.."
"selalu aja gombal.."
"beneran sayaang.." kataku sambil membelai lembut rambutnya.
"eh,iya..ini buat kamu"tambahku.Aku memberinya lagi setangkai mawar putih.
"lagi? tadi pagi kan udah sayaang..kamu tau nggak, bisa2 nih ya bunga dimanapun habis gara2 kamu kasih ke aku tiap hari.."
"biarin,,biar semua tau kalo bunga2 itu buat kamu..tapi ini tadi aku hasil metik diluar kok.."jawabku.
"dasar, ngelees aja kalo dikasih tau.. tapi makasih ya sayaang.."katanya sambil mencubit manja pipiku.
"berangkat yuk..udah siap kan?"
"udah doong, yuk!!"
kugenggam tangannya berjalan keluar. Lalu kubukakan pintu mobil untuknya.
"silahkan tuan putri.."
"terima kasih pangeran Digo.." sahutnya dengan menahan tawa.
_ _ _ _ _ _
Hari ini, hari bahagia untuk Galang. ya,dia sudah resmi menikah dengan Fiza pujaan hatinya.
Senyum terus terpancar diwajah mereka berdua. Sangat terlihat jika mereka begitu bahagia.
Aku pun demikian,bahagia dengan semua pencapaianku. dalam setahun ini hidupku benar-benar berubah. Hubunganku dengan papa,mama,dan Galang sudah seperti keluarga harmonis pada umumnya. Tak ada ketegangan lagi antara kami.
Hubunganku dengan Sissi? tak perlu dipertanyakan lagi. Dia kembali lagi untukku. Tuhan benar-benar telah mempertemukan sahabat hidup terbaik seperti Sissi.
Aku hanya berharap, semoga cinta ini tak akan berubah hingga nanti.
_ _ _ _ _ _
bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomantizmSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...