Di pagi yg cerah ini aku merasa keadaanku sudah lebih baik, hanya masih sedikit pusing. Di meja sampingku sudah tersedia sarapan dan obat. Pasti simbok yang menyiapkannya.
Hampir pukul 8 aku segera turun dari tempat tidur, membuka jendelaku lalu membasuh muka di kamar mandi.
Matahari sudah mulai naik, aku segera sarapan dan meminum obatku. Kemudian aku pun keluar dari kamar untuk mencari seluruh penghuni rumah ini.
Sepi, kurasa Digo sudah ke sekolah sejam yg lalu, simbok mungkin sedang ke pasar, sedangkan Galang kucari ke semua sudut rumah ini, ternyata sedang duduk di ayunan kayu pinggir kolam renang.
"Pagi kak.." sapaku.
"Eh duduk sini Si, gimana udah baikan?"
"Lumayan kak.."
"Harusnya kemaren kamu gak usah nunggu Digo, jadi sakit kan hujan2an.. Kita semua tu panik pas lihat kamu pingsan.."
"Maaf ya kak, aku ngrepotin.." sesalku.
"Jangan di ulangi lagi yaa.."
Aku segera mengangguk dengan cepat.Aku pindah duduk ke pinggir kolam renang karena tergiur ingin memainkan airnya.
"Oh iya Si, semalem Digo nungguin kamu lho sampe ketiduran.."
"Digo? Nungguin aku? " mataku berbinar merasa senang sekali.
"Iyaa, dia kelihatan cemaaas banget.. Sampai gak mau pindah tidur ke kamarnya"
"Jadi.. Semalem itu Digo.." gumamku.
"Tadi pagi sebelum berangkat sekolah dia juga nengokin kamu, pas dia keluar dia bilang kita gak boleh bangunin kamu lagi tidur.."
"Kak Galang gak bohong kan?"
"Ya nggak lah Si.. Semoga ini adalah awal dari berubahnya sikap Digo ke kamu"
"Iya, semoga.."
Aku senang jika Digo menunjukkan sikap baiknya padaku, meskipun aku tak tau secara langsung._ _ _ _ _ _
Simbok bersiap-siap, ia sedang membereskan pakaiannya ke dalam tas besar yg akan dibawanya ke kampung halaman. Tadi pagi setelah pulang dari pasar simbok menerima telpon dari anaknya jika saudara simbok ada yg meninggal, dan itu mengharuskannya untuk pulang beberapa hari. Saat ini di ruang tamu sudah ada mas Sapto anak mbok Sumi yg sedang menunggu dengan sabarnya.
"Simbok pulang dulu nggih mas,mbak.." pamit simbok padaku dan Galang.
"Iya mbok, nanti atau lusa kita nyusul ke sana nunggu Digo pulang" kata Galang.
Aku dan Galang mengantar simbok dan mas Sapto sampai gerbang.
"Hati2 ya mbok, mas Sapto juga hati2 bawa mobilnya.." pesanku pada simbok yg sudah naik ke dalam mobil pickup yg disewa mas Sapto dari tetangganya.
"Nggih mbak, Assalamu'alaikum.." teriak simbok dari dari dalam mobil diikuti senyum dari mas Sapto dan lambaian tangannya.
_ _ _ _ _
Sepertinya Digo sudah pulang, terdengar dari suara motor yang tadi berhenti di depan rumah.
Hari ini kita sepakat akan ke Kulonprogo kampung mbok Sumi. Galang dan Digo sudah menungguku di ruang tamu.
"Ini dia yg ditunggu-tunggu.."
Ucap Galang setelah melihatku keluar dari kamar."Maaf lama.." kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomanceSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...