Saat ini aku sedang berada pada jarak yang sangaaat dekat dengan Digo.
Ya,Aku duduk dibelakang Digo!.
Sempat tak percaya,tapi ini nyata. Entah angin dari mana yang menghasut Digo sehingga dia mau mengajakku berangkat sekolah bersama. Tak hanya itu, dia juga membuatkan sarapan untukku pagi tadi. Aku benar-benar sedang diselimuti rasa senang atas berubahnya sikap Digo ini padaku.Ketika aku tengah menikmati ketidakpercayaanku yang menyenangkan ini,tiba-tiba Digo menghentikan laju motornya.
"Ada apa?" tanyaku.
"Kalo orang lagi dibonceng itu harusnya pegangan.. Loe gak takut jatoh?" jelasnya.
"Iyaa.." kataku dengan gugup.
"Ya udah pegangaaan..sini!!" ditariknya kedua tanganku dan diletakkan pada kedua sisi pinggangnya.
Digo pun kembali melajukan motornya, aku kembali tersenyum. Aku tak peduli bagaimana perasaan Digo saat ini,entah dia terpaksa atau tidak memboncengku yang pasti saat ini aku sangat dan saaangat bahagia. Tak ada kata lain yang bisa melukiskan perasaanku saat ini. Akan ku ingat-ingat jika hari ini adalah hari pertama Digo mengajakku pulang bersama dengan motornya.
_ _ _ _ _
Selama pelajaran berlangsung hingga waktu pulang tiba,tak henti-hentinya aku memikirkan sikap Digo tadi pagi.
Dan sekarang saat aku keluar dia sudah berdiri di depan kelasku. Aku pun menghampirinya."Digo, sejak kapan kamu disini?"
"Baru, ayo pulang!"
Seperti biasa dia menarik tanganku agar mengikutinya.Jordan yang sudah sampai diparkiran sekolah dan melihat kami pun menegur Digo.
"Ciyee, udah gandengan aja..udah jadian yaa?"
"Diem loe..!!" sahut Digo.
Dan aku pun hanya menunduk malu."Ayo naik!"
Aku langsung mengikuti kemauan Digo naik ke motornya, tapi Digo masih diam saja dan menoleh kebelakang melihatku.
"Loe lupa yaa.." katanya."Ohh iya..maaf lupa!!"
Segera tanganku berpegangan dikedua sisi pinggangnya._ _ _ _ _
Diperjalanan Digo melajukan motornya dengan kencang. Dan tiba-tiba pula dia mengerem dengan mendadak. Seketika kupejamkan mata dan secara reflek memeluknya karena takut.
Aku merasa motor Digo berhenti, Dan aku juga merasakan tangannya menyentuh tanganku yang memeluk erat pinggangnya.
Aku pun tersadar, segera kubuka mata dan kulepas pelukanku dengan cepat."Maaf, gak sengaja!!" kataku dengan senyum terpaksa karena gugup.
"Gak apa-apa!! Tadi ada kucing lewat.."
Jelasnya.
"Sini..!!" dia kembali menarik kedua tanganku, tapi kali ini dia melingkarkan dipinggangnya dengan erat. Dan aku melihat dia sedikit tersenyum.Kembali dia melajukan motornya dengan pelan. Sesekali dia melihat tanganku yang melingkar dipinggangnya.
"Digo,aku boleh bilang sesuatu?"
"Yaa!!?"
"Kalo kamu terpaksa,aku bisa kok berangkat dan pulang sekolahnya naik taksi.." kataku dengan hati-hati."Apa loe ngerasa gue terpaksa?" tanyanya sambil menoleh kearahku.
Aku menggeleng pelan.Dia kembali melihat lingkaran tanganku dan ditariknya lebih kencang lagi seperti aku sedang memeluknya.
Suasana jalan yang lengang dan cuaca langit yang tenang benar-benar begitu mendukung perasaan bahagiaku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untukmu
RomanceSisy Latuconsina tak pernah menyangka jika kembali ke masa lalu tak semudah membalikkan telapak tangan.. butuh perjuangan hebat.. Karna Ia tak menyangka kenangan masa lalu telah Ia lupakan secepat itu.. Sedangkan Digo Syarief, mulai lelah dengan pen...