Sissy

416 17 0
                                    

Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Kamar baruku benar-benar terasa nyaman. Tapi tidak dengan hatiku.

Aku tak pernah menyangka jika pertemuan pertamaku dengan Digo akan seburuk ini. Semoga Galang bisa membuat Digo bersikap baik padaku setelah semua kesalah pahaman ini terjadi.

Meskipun lelah tapi malam ini aku tidak bisa tidur. Aku merasa takut bertemu Digo, aku takut jika kejadian tadi akan terulang lagi.

"Tok tok tok..Sii" Galang mengetuk pintu kamarku dan segera aku membukanya.

"Ada apa kak?"

"Kamu belum tidur?" aku menggeleng.

"Kakak mau bicara sebentar,bisa?" ku jawab dengan anggukan dan mempersilakan Galang masuk.

Aku dan Galang duduk di sofa panjang berwarna abu-abu yg diletakkan di balkon kamarku.
Langit Jogja malam ini indah tapi tak seindah kisahku disini.

"Digo gimana kak?" tanyaku saat membuka pembicaraan.

"Udah jangan dipikirin, Digo udah maafin kamu.. Tapi, sementara kamu harus maklum kalo Digo agak cuek, mungkin dia butuh waktu untuk nerima adanya kamu dirumah ini" kata Galang panjang lebar.

Aku menunduk dan hanya mengangguk-anggukan kepala. Ada sedikit rasa kecewa dihatiku, tapi Galang benar Digo itu berbeda sejak mamanya meninggal, dia agak tertutup pada semua orang yg dianggapnya asing dan aku tau itu.

"Aku juga pernah merasakan berada di posisi kamu Si, aku dan mama Shinta membutuhkan waktu sangat lama untuk mengambil hati Digo"

Aku dan Galang sama2 menghela nafas panjang. Ku pandang langit malam ini yg terasa tenang.

"Aku sudah pernah merasakan itu kak, dan sekarang aku harus merasakannya lagi.." kataku dalam hati.

Lama kita berdua hanya duduk dalam diam, dan akhirnya Galang pamit keluar dari kamarku karena malam sudah larut.

"Ya udah Si, kakak balik ke kamar ya.. Udah malem, kakak pasti ganggu kamu istirahat.. Oh iya, besok kakak mau daftarin kamu ke sekolah Digo.. Kamu udah siap pindah sekolah kan?"

"Iya, Sissy dah siap kok kak.."

"Oke!! besok jam8 kamu siap2 yaa.."

"Siap!!"

"Ya udah istirahat,, udah malem" Galang beranjak dari sofa dan pergi dari kamarku.
Aku kembali berbaring di tempat tidur,hampir ku pejamkan mataku tiba2 aku teringat Nayla.

"Astagaa, aku lupa kabarin Nayla.." gerutuku sambil menepuk dahi.
Tak peduli sudah larut malam aku tetap menghubungi Nayla.

"Sissy. . . . . . ." teriaknya saat mengangkat teleponku.

"Maaf ya Nay baru kasih kabar.."

"Gpp kok Si, gimana udah ketemu Digo kan? Pasti dia langsung peluk kamu ya? "

"Hmm.." aku berdeham.

Aku hanya menjawabnya dengan senyum palsuku, aku tak ingin Nayla tau jika pertemuanku dengan Digo tak seperti awal perkiraanku.
"Ihh kok cuma gitu jawabnya..cerita dong Si.."

"Besok2 aja aku ceritain,panjang soalnya.. malem2 gak enak kalo berisik"

"Oke deeh.."

"Ya udah Nay.. Istirahat udah malem"

"Ya udah, bye Sissy.. ImissU .."

"Bye.. ImissU to Nayla"

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang