Sissy

443 20 0
                                    

Bagian saat Sissy dikamar mengingat Digo aku pilih backsong lagunya Sheryl Sheinafia
"Rasa Sunyi"

Libur panjang 2 minggu telah usai, karena terlalu sibuk berhari-hari memikirkan Digo sampai hampir stres mencari-cari kembali jejak-jejaknya di semua sosial media, aku malah jadi melupakan seseorang.

Terbangun di pagi ini, aku bergegas membuka tirai dan jendelaku. Harum tanah yang basah akibat diguyur hujan semalaman membuatku sedikit lega.

"Tristan! " sekelebat nama kakakku teringat.

"Astaga, Tristan gimana kabarnya ya? Rasanya udah lama aku gak kepo in dia, jadi kangen deeeh"

Aku berlari kecil mengambil laptopku di meja belajar, kutulis pesan singkat untuk Tristan lalu bergegas mandi karena aku sudah harus berangkat sekolah hari ini.

Jujur, sebenarnya aku masih ingin dirumah. Selesai mandi tadi badanku terasa agak kurang fit, mungkin karena terlalu banyak pikiran. Entahlah..

_ _ _ _ _ _

Sekolah

"Sissy..." aku sudah bisa menebak pemilik suara lembut yang sedang memanggilku itu.

"Hai Naaaay.." padahal baru kemarin terakhir aku dan Nayla bertemu, tapi cara kita berpelukan bakaikan anak itik yang habis terpisah dari induknya.

"Kangeeeen hahaaa.." kita saling mengucapkan kata manja itu dibarengi dengan tawa lepas.

Aku dan Nayla beriringan melewati koridor sekolah menuju kelas.

Disana biasa murid laki2 nongkrong sambil menunggu murid perempuan yg lewat untuk menggodanya.

"Selamat pagi Nayla,," yaps, sahabatku yg satu ini juga tak luput dari sasaran gombalan2 mereka.

Nayla yang agak risih, hanya membalas dengan menyunggingkan senyum yg tak pernah lepas dari wajah cantiknya.

"Eh ada Sissy juga,," aku tersenyum kecut. Kuberikan senyum terjelekku untuk mereka.

"Sissy kamu gak boleh gitu.." Nayla memprotes sikapku.

"Biarin,, mereka tu gak pernah kapok Nay ganggu cewek muluu" ucapku membela diri.

"Dasar..Kamu tu ya, masih pagi udah di tekuk aja mukanya.. Lama2 aku tulis di jidat kamu nih awas cewek galak!!"

Aku hanya mendengus, dengan bibir manyun dan kedua tangan menyangga dagu.

"Kenapa sih masih mikirin Digo ya?"
Aku mengangguk pelan.

"Masih belum nemu alamat ato nemu akun2 milik Digo mungkin?"
Aku menggeleng.

"Nihil Nay.. Aku gak tau lagi mesti gimana,mungkin dia juga dah lupu sama aku.. "

"Jangan nyerah Sissy,, kalian kan sama2 menyimpan kenangan satu sama lain,jadi Digo juga pasti akan tetep inget kok sama kamu, yakin sama takdir Sy" kupeluk sahabatku yg bijaksana ini dengan erat.

"Takdir? Ya,semoga suatu saat nanti ada takdir dimana aku dan Digo bertemu" do'aku dalm hati.

"Naylaaa..apa jadinya aku tanpa kamu, kamu tu persis banget kayak Tristan.." pelukanku semakin erat.

"Oh iya,ngomong2 kakak kamu gimana kabarnya Si?" Nayla melepas pelan pelukannya. Aku menggeleng.

"Gak tau.."
"Kok gak tau?"
"Pesanku gak dibales"
"Kok gituu.."
"Sibuk mungkin!"
"Ohh.." Nayla terdiam.
"Kamu kangen ya Nay?"
"Hmm?? Enggaklah kan kamu yg adiknya"
"Ahh Kok jadi merah gitu mukanya" aku menggoda.
"Enggak kok, aku kan udah punya pacar Sii.."
Nayla mencoba mengelak, tapi aku tau dia juga naksir sama Tristan kayak cewek2 lain yang sering menggoda kakakku itu, tapi Nayla beda. Dia muji2 Tristan cuma kalo lagi sama aku aja.

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang