Digo

835 33 0
                                    

Pernahkah kalian merasakan jenuh yang teramat sangat? Ya,itu yang ku rasakan seharian ini.
Liburan yang bagi setiap orang dirasa menyenangkan tp sangat membosankan bagiku.
Tak ada yang bisa kukerjakan selain berdiam dikamar,duduk dimeja belajar berkutat dengan laptop yg berisi lagu-lagu ciptaanku dan kertas-kertas bergambar sketsa yg ku buat awur-awuran.

"Hahh BOSEN!!" aku berdiri dari dudukku sambil menggebrak meja belajar.

Semua kertas-kertas sketsaku berantakan, satu kertas terjatuh.
kuaambil sketsa bergambarkan wajah seseorang yang belum kuselesaikan itu.

Wajah perempuan dengan rambut lurus sebahu, namun ketika itu ku urungkan niatku untuk meneruskannya karena aku sendiri tak tau bagaima matanya, hidungnya, mulutnya, bahkan bibirnya jika sedang tersenyum ataupun sedang murung.

Kuletakkan kembali sketsaku. Aku berjalan menuju jendela dan membukanya. Kupandangi langit malam ini, sepi tanpa bintang, tenang dan hanya ada angin yang berhembus. Aku selalu menikmati keadaan seperti ini, karena selalu membuatku teringat seseorang yang sangat ku cintai.

"Mama, Digo kangen!!" ucapku dalam hati.
Setetes air mataku terjatuh dan segera ku menyekanya,aku tak mau ada orang yg melihatku lemah seperti ini.

Hening, hampir satu jam aku hanya memandangi langit-langit, berbincang-bincang seakan ada mama disampingku.

"Whoooey ngelamun mulu loe, ayo jalan!"
tiba-tiba ada suara teriakan yg mengagetkanku.
Rupanya suara Jordan teman sekelasku yg sudah berada didepan gerbang rumah bersama Ninja birunya.

Kuhembuskan nafas panjang,kuregangkan otot-otot badanku setelah hampir sejam dibalik jendela dengan posisi yg sama, dan segera ku hampiri si Jordan.

"Mau kemana,gue males!!" aku coba menolak.

"Udah ayo, nongkrong bentaran doank di kafe biasa,gue juga lagi suntuk!" kata Jordan memaksaku naik ke motornya.

"Okelah.." kuterima ajakan temanku yg mirip bule turki ini.

_ _ _ _ _ _ _

"Pesen apa loe?" tanya Jordan.

"Soft drink aja deh, sama cemilan terserah loe.." jawabku.

Jordan pun terlihat sibuk dengan si pelayan,seperti biasa dia selalu bingung jika dihadapkan dengan deretan menu-menu makanan. Dan aku,hanya bersikap santai menikmati lantunan lagu-lagu yg sudah sering tampil di kafe ini.

"Loe tu kebiasaan ya, pilih makanan doank kayak milih pacar, kelamaan keburu cacing gue pada ngedrum" kataku menggerutu.

"Yaelaah, itu sih loe.. kalo gue mah cari cewek tinggal comot" ucap Jordan cengengesan.

"Gue heran sama loe, knapa sih loe gak mau pacaran? padahal cewek-cewek banyak banget tu yg ngantri, dari yg mukanya biasa aja sampe yg secantik Jessica mila masih juga loe tolak.. cewek gue aja kalo lihat loe masih suka lirik-lirik, kadang juga gue iri sama loe" tambah Jordan panjang lebar.

"Lebay loe, gue emang gak pengen pacaran"

"kenapa?"

"Lagi nunggu yg pas"

"kayak gimana yg pas??" selidiknya.

"Rahasialah.."

"Ahh gak asik loe.." gerutunya sambil meninju pelan sebelah lenganku.

Begitulah aku dan Jordan, kadang membicarakan sesuatu yg tak penting, hingga berakhir dengan celetukan-celetukan gila, jitak-jitakan, dan tawa yg tak tertahan sampai membuat perut kita terasa mual.

Malam ini mungkin dia sedang ada masalah dengan pacarnya yg super duper cerewet itu, masalahnya memang kecil,tp entahlah namanya juga perempuan (itulah yg membuatku berpikir 1000× untuk memiliki seorang pacar),, alhasil akulah yg selalu diajaknya keluar menikmati malam minggu.

_ _ _ _ _ _

Home

"brukk!!" ku jatuhkan tubuhku ditempat tidur lalu kuraih ponsel yg sejak tadi kutinggal diatas meja. Kuperiksa ponselku, kudapati 15 panggilan yg tak ku jawab dari papaku.

"tumben papa tetlfon,apa ada yg penting?"
tanyaku dalm hati. Lalu ku coba menghubunginya kembali.

"ada apa Pa?"

"kamu kemana aja Digo?"

"maaf pa tadi hp Digo ketinggalan"

"gini,besok papa ke Jakarta cari rumah om Fadli karena papa mau ada bisnis lagi sama dia.. mungkin 2 atau 3hari lagi papa baru pulang..bilang ke Abangmu juga ya Digo"

"iya Paa.."

kumatikan ponselku,lalu kembali untuk tidur.soal pesan papa kupikir besok saja kusampaikan ke Abang.

Mataku mulai terpejam, tiba2 sepersekian detik terlintas satu nama di pikiranku.

"om Fadli"

Astaga,aku terbangun teringat papa menyebutkan nama itu.nama yg tak asing lagi di telingaku. mengingatkanku pada masa2 dimana aku terpuruk bertahun2 lalu.

Aku mencoba menghiraukannya dan kembali untuk tidur,tp tak sedikitpun mtaku bisa terpejam.

_ _ _ _ _

Alarm pagiku sudah berbunyi. Pagi ini rasanya badanku sangat lelah, mataku masih berat untuk dibuka. Bagaimana tidak, aku baru terlelap jam3 subuh tadi dan jam6 begini aku sudah harus bangun untuk latihan futsal.

"tok tok tok.. mas Digo bangun mas,alarmnya sudah bunyi lho itu dari tadi" mbok sum sampai membangunkanku dari luar karena sejak tadi alarm belum kumatikan.

"sudah mbok" kataku dengan nada malas.

kuseret kakiku yg masih enggan turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. kubasuh mukaku berkali2 dan kulihat diriku dicermin. seketika nama semalam mondar-mandir lagi diotakku.

"astagaaa.." teriakku.

kuputuskan untuk segera mandi, turun ke meja makan dan bersiap2 ke markas futsal bersama Jordan, siapa tau aku akan bisa melupakan 1 masalah lagi yg menghinggapiku.

_ _ _ _ _ _

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang