Digo

341 14 0
                                    

Hari-hariku berlalu begitu cepatnya. Dan kulalui dengan bahagia. Terasa lebih bahagia dari bulan-bulan sebelumnya.
Mungkin karena waktuku lebih banyak ku lewati bersama Sissy.

Entah itu sekedar menghabiskan waktu untuk nonton film berdua, atau ikut membantunya memasak bersama simbok, meskipun pada akhirnya aku hanya mengganggu mereka saja.

Beberapa waktu lalu aku mengajaknya ke makam mama,lalu berlanjut ke panti asuhan yang dulu sering ku kunjungi bersama mama ku.

Sissy terlihat bersemangat menerima ajakanku. Disana kami menghibur anak-anak panti sampai lupa waktu. Melihat mereka tersenyum dan bergembira ternyata menimbulkan kesenangan dan kepuasan tersendiri.

Satu pengakuanku yang masih kuingat, saat melihat Sissy dan memakaikan bandana untuknya. Ku akui aku sempat terpesona,dia terlihat cantik dengan bandana bunga-bunga biru di rambutnya yang terurai panjang.

Baru kali ini aku memuji seorang perempuan, meskipun tak ku akui secara langsung di depannya.

_ _ _ _ _

Sore ini aku melihatnya sedang sibuk di dapur bersama simbok, dan aku bermaksud ingin membantunya memasak untuk makan malam.

"Eiits... Mau ngapain?" buru-buru Sissy menghadangku.

"Mau bantuin lah.."

"Mau bantu apa mau ngrecokin?" sahut Sissy lagi dengan wajah diseramkan.

"Mbok,boleh yaa..?" aku memohon pada simbok.

"Mas Digo nonton tv dulu saja..nanti kalo sudah mateng, simbok panggil.." jawab simbok.

"Ya udah deeeeh.."

Aku meninggalkan mereka dengan berpura-pura memasang wajah sedih.

Aku kembali ke kamar, lalu duduk di tepi ranjang. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku beranjak ke meja belajar dan mengambil kertas-kertas karangan lagu juga sketsa-sketsa lukisanku. Aku ingat belum sempat menyelesaikan lukisan wajah Sissy yang selalu saja aku gagal membayangkan wajahnya.

Aku mengambil beberapa pensil dan mulai meneruskan sketsaku sambil membayangkan wajah Sissy.

Aku mengambil beberapa pensil dan mulai meneruskan sketsaku sambil membayangkan wajah Sissy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah berapa lama aku berkutat dengan pensil-pensilku. Tapi aku puas,akhirnya sketsa wajah sahabat kecilku ini berhasil ku gambar hingga selesai.
Ku harap dia suka jika kelak aku memperlihatkan lukisanku ini padanya.

"Ma, akhirnya Digo berhasil menyelesaikan lukisan ini..cantik ma, seperti aslinya.." gumamku sambil memandangi lukisan itu.
"seperti yang pernah mama bilang kalo lagi muji-muji Sissy..Dia anak yang cantik dan akan bertambah cantik hingga dewasa nanti..dan Sissy emang cantik ma.."

"Tok tok tok..mas Digo,makan malamnya sudah siap mas.. Sudah ditunggu mas Galang sama mbak Sissy di bawah.." panggil simbok dari balik pintu kamarku.

Kembali UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang