Uchiha Sasuke

7.3K 595 10
                                    

Sejak awal ia sudah tahu tentang perasaannya pada gadis itu. Hanya gadis itu yang bisa memaksanya untuk tersenyum di saat ia ingin meratapi dirinya. Hanya dengan keberadaan gadis itu seluruh tubuhnya bisa lebih santai tanpa harus waspada terhadap sesuatu. Hanya ketika mengingat gadis itu ia bisa melupakan tentang dendamnya pada Itachi, walaupun hanya untuk beberapa menit. Hanya karena gadis itu. Y/N.

Saat pertama kali ia melihat Y/N sejak ia pergi meninggalkan Konoha, ia menyadari perubahan yang sangat signifikan pada gadis itu. Rambutnya memanjang, ia bertambah tinggi, juga memakai topeng kucing ANBU. Jelas, ia sudah tahu apa yang dilakukan Y/N di tengah hutan perbatasan Konoha ini. Desa memberi misi untuk membunuh seorang ninja pelarian dari Konoha, Uchiha Sasuke dan Y/N adalah orang yang mereka kirim.

Sasuke menggelengkan kepala pelan, lalu mendengus. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Y/N saat menerima misi ini, mungkinkah ia juga membenci Sasuke karena sudah meninggalkannya? Atau ia menerima misi ini dengan sangat terpaksa mengingat Y/N adalah orang yang tidak bisa mengatakan tidak pada semua orang? Bagaimana pun juga, kedua kemungkinan itu membuat Sasuke harus memilih keputusan yang berat. Melukai Y/N dan menyeretnya kembali ke Konoha, atau membiarkan dirinya di seret pulang dengan kemungkinan menerima hukuman mati, lalu melupakan dendamnya pada Itachi.

"Sudah lama tidak bertemu, Y/N."

Hampir saja ia tertawa melihat raut wajah Y/N yang berubah menjadi siaga saat mendengar suaranya. Gadis itu menegakkan badannya saat berhadapan dengan Sasuke, ia bisa merasakan tatapan tajam dari balik topeng itu.

"Sasuke," panggil Y/N dengan suara dingin.

"Apa yang kau lakukan disini, Y/N?" tanyanya sambil melompat turun dari dahan pohon tempatnya berdiri beberapa saat yang lalu.

"Konoha menginginkan keberadaanmu di sana atau aku harus membunuhmu, Sasuke," ucapnya tanpa bergetar. Sasuke tidak bisa melihat matanya dengan jelas karena tertutup topeng ANBU sialan itu.

"Benarkah itu? Aku ingin melihat kau mencobanya. Apa kau benar-benar bisa melukaiku?" balasnya dengan seringai tipis.

Tidak ada balasan selama beberapa menit dari Y/N, tapi Sasuke menyadari perubahan deru nafasnya. Sangat pintar. Hokage memang benar-benar memperhitungkan semuanya. Selama ia masih tinggal di Konoha, hanya Y/N-lah yang menjadi teman latihannya, pasti gadis itu masih mengingat semua gerakannya. Begitu juga dengan dirinya, ia masih ingat dengan baik gerakan dan gaya bertarung Y/N yang memilih untuk cepat selesai daripada bermain-main dengan lawannya.

"Kau masih meremehkanku, eh Sasuke?" tanya Y/N. Kaki panjangnya melangkah mendekat ke arah Sasuke yang juga mendekatinya.

Sasuke mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Aku tidak pernah meremehkanmu, Y/N. Kalau aku merasa kau lemah, kau tidak akan menjadi teman berlatihku selama bertahun-tahun."

"Kalau begitu kita selesaikan saja semua ini. Mau melanjutkan pertarungan terakhir kita yang terganggu waktu itu?" tantang Y/N. Ia melepas topengnya dan Sasuke melihat gadis yang lebih memesona daripada ketika Y/N masih kecil dulu. Tanpa sadar ia tersenyum tipis mengingat kenangan saat mereka masih kecil.

Pertarungan terakhir mereka terjadi saat Sasuke sudah melewati gerbang Konoha dan meninggalkan Sakura di bangku taman. Saat itu Y/N berkata ingin menantang Sasuke, kalau ia menang, Sasuke tidak boleh meninggalkan Konoha selamanya. Sebaliknya, kalau Sasuke yang menang, Y/N tidak akan pernah mengganggunya lagi dan akan membiarkan Sasuke pergi dengan sukarela. Sayang, waktu itu keempat pesuruh Orochimaru keburu datang karena tidak sabar dengan Sasuke yang memakan waktu terlalu lama. Hasil akhirnya adalah seri.

"Kau yakin bisa menerima kekalahanmu, Y/N?" tanya Sasuke. Ia meraih ujung pedangnya, bersiap dengan segala serangan yang akan di terimanya nanti.

"Apa kau bisa, Sasuke?" sebelah alis Y/N terangkat, seakan menantang Sasuke. "Lagipula, apa yang akan kau katakan pada tim-mu nanti kalau kau tidak kembali karena kalah bertarung denganku?"

"Aku tidak peduli dengan mereka. Aku merasa lebih baik denganmu daripada dengan mereka," jawab Sasuke.

Jawabannya adalah kejujuran. Sejujurnya, ia tidak terlalu peduli dengan tim-nya yang sekarang ini pasti menunggu keberadaannya. Perasaan yang sempat ia rasakan kembali lagi, perasaan hangat yang selalu ada saat Y/N berada di sekitarnya.

Setelah menyelesaikan ucapannya, Sasuke langsung menyerang. Ia tidak ragu untuk mengeluarkan katananya. Y/N melompat menjauhi sabetannya, lalu melempar shuriken yang langsung ditangkis cepat. Sasuke tidak ingin membuang waktu lagi dan menggunakan jurus andalannya. Chidori.

Y/N tidak mau kalah, ia juga memakai jurus andalannya. Pedang yang terbuat dari tanah, tapi lebih keras dari baja. Tidak ada satupun dari mereka yang menghentikan langkah, keduanya hanya maju ke depan untuk melepaskan serangan terakhir. Serangan penentuan yang akan mengakhiri semuanya.

Hal selanjutnya yang ia lihat adalah Y/N yang mencoba tersenyum dengan sudut bibirnya mengalirkan darah, tatapannya beralih ke bawah, tangannya menembus titik paling vital yang ada di tubuh manusia. Sementara pedang Y/N hanya berhasil melukai bagian abdomennya saja. Kata-kata yang terakhir ia dengar dari Y/N adalah.

"Aku mencintaimu Sasuke. Sejak dulu."

Sasuke bersumpah, kalimat itu membuat semua pertahanannya runtuh. Y/N sengaja mengalihkan serangannya, sehingga hanya perut Sasuke-lah yang terluka. Sasuke sendiri juga tahu kalau saat itu Y/N bisa menggunakan perisai tanah untuk melindungi dirinya, tapi tidak dilakukannya. Sasuke menatap Y/N dengan tatapan sedih, gadis itu sudah berniat mati di tangannya saat ia dibebankan dengan misi itu.

"Dasar bodoh. Kenapa kau berkata seperti itu disaat terakhirmu, eh? Kau bahkan belum mendengar balasanku. Dasar bodoh."

Yang bisa ia lakukan hanya memeluk tubuh Y/N yang mulai mendingin. Ia tidak peduli dengan tim-nya sekarang. Ia hanya ingin memeluk Y/N dan membawanya pulang. Ia menggendong Y/N, lalu membawanya sampai gerbang Konoha dan meletakkannya di sana. Ia bersumpah untuk datang menemui gadis itu saat semua urusannya sudah selesai.
***
Ya, sejak awal ia sudah tahu tentang perasaannya pada gadis itu. Hanya gadis itu yang bisa memaksanya untuk tersenyum di saat ia ingin meratapi dirinya. Hanya dengan keberadaan gadis itu seluruh tubuhnya bisa lebih santai tanpa harus waspada terhadap sesuatu. Hanya ketika mengingat gadis itu ia bisa melupakan tentang dendamnya pada Itachi, walaupun hanya untuk beberapa menit. Hanya karena gadis itu. Y/N. Dan ia sudah membunuh satu-satunya tempat yang bisa ia sebut rumah.

Hanya ia dan kami-sama yang tahu bagaimana ia menghukum dirinya sendiri karena melakukan kesalahan besar dan bodoh seperti itu. Sekarang ia menatap nisan yang bertuliskan nama gadis itu. Semua urusannya sudah selesai, dendamnya sudah lama terlupakan, yang tersisa hanyalah penyesalan yang amat dalam karena melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan.

Sasuke berjalan menyentuh nisan Y/N sambil tersenyum tipis. "Kau harus menungguku di sana lebih lama lagi karena dobe tidak bisa mengerjakan semua sendiri. Kumohon, tunggulah aku di sana agar kau bisa menghukumku."

Untuk Fhira_Uchiha06

Naruto One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang