Hatake Kakashi

8.7K 712 6
                                    

Indah. Hanya satu kata itu yang dapat menggambarkan apa yang Kakashi lihat saat ini. Seseorang yang tengah berbaring di sampingnya tampak memesona dengan sinar matahari yang menyinari wajahnya yang masih tertidur pulas. Kelopak mata yang masih tertutup itu menyembunyikan mata yang selalu bisa menenangkannya, juga bibir yang terbuka sedikit itu selalu bisa membuatnya lebih nyaman daripada saat bersama siapapun.

Y/N selalu berada di sisinya terlepas dari masa lalunya yang terlalu menyakitkan untuk diingat. Ia selalu disisinya untuk menyadarkannya kalau tidak semua shinobi harus mati saat misi. Y/N bisa membuatnya melupakan segalanya hanya dengan menyunggingkan senyum lembut khas dirinya. Dengan semua kejadian menyakitkan yang selalu ia alami, ia benar-benar bersyukur Y/N terus berada disisinya apapun yang terjadi.

Kakashi tersenyum kecil saat suara dengkuran halus memasuki indra pendengarannya. Ia menyibakkan rambut yang menutupi wajah Y/N, sama sekali tidak berniat untuk membangunkan gadis itu dari tidurnya walaupun ia tahu Y/N ada pertemuan penting dengan tim-nya. Katakan saja kalau Kakashi suka menyeret orang lain dalam kebiasaannya yang suka terlambat. Ia ingin bersama Y/N untuk beberapa saat lebih lama dari biasanya.

Sial bagi dirinya, Y/N selalu bangun tepat waktu. Lihat saja, gadis itu sedang mengerjapkan matanya karena silau, lalu tersenyum saat melihat Kakashi menatap ke arahnya. Tangannya menutup mulut untuk menguap kecil, membuat Kakashi menyeringai tipis melihat sikap imut untuk seseorang yang sanggup menjatuhkan markas musuh tanpa terluka sedikit pun.

"Selamat pagi, Kakashi," sapa Y/N. Ia mengangkat kepalanya sedikit untuk mencium pipi Kakashi.

"Selamat pagi, Y/N," balas Kakashi. Ia memiringkan posisinya untuk menghalangi Y/N melihat jam. Percayalah, Y/N adalah salah satu dari sedikit orang yang merasa keterlambatan adalah kesalahan besar dan tidak seharusnya dilakukan oleh seorang shinobi yang berpangkat chuunin atau diatasnya.

Y/N menatap Kakashi tajam, tahu niatnya untuk menghalangi jam. "Minggir Kakashi, aku harus lihat jam dulu."

Kakashi menggelengkan kepalanya keras kepala. "Tidak. Kau harus berada di sini lebih lama sebentar."

Y/N mendengus kesal, lalu berusaha bangkit dari kasur. Menyadari hal ini, Kakashi langsung memeluk pinggang gadis itu dan membuatnya tidak bisa pergi kemana pun sebelum ia melepaskan pelukannya. Y/N sempat memberontak sejenak sebelum menghela nafas mengalah. Bagaimana pun juga Kakashi lebih kuat darinya dan hampir tidak mungkin ia mengalahkan kekuatannya tanpa harus memakai chakra.

"Kau tahu aku harus bertemu dengan tim-ku sekarang, kan?" pinta Y/N.

Kakashi mengangguk samar. "Tentu saja."

"Lalu kenapa kau menghalangiku untuk bangun, eh Kakashi si Sharingan?" tanya Y/N lagi.

"Mmmm," gumam Kakashi. "Karena aku ingin lebih lama bersama denganmu dulu, Y/N."

Y/N mengernyit samar, heran dengan perubahan sikap Kakashi yang drastis. Ia yakin pernah menjuluki Kakashi sebagai salah satu laki-laki yang tidak bersikap romantis kepada pasangannya, lalu kenapa sekarang ia malah er...manja seperti sekarang ini?

"Ada apa denganmu, Kakashi? Tidak biasanya kau seperti ini," dengus Y/N. Ia mengalah dan menjatuhkan dirinya di atas kasur dalam pelukan Kakashi, tidak ada gunanya melawan kalau ia tahu akan kalah juga.

"Entahlah," balas Kakashi setengah menggumam. "Kurasa karena kau baru saja mengambil misi solo selama dua bulan dan saat kau kembali aku harus pergi selama tiga minggu. Bukankah wajar kalau aku ingin waktu berdua denganmu?"

Kalau saja ia tidak tersentuh dengan ucapan Kakashi, sudah bisa dipastikan ia akan tertawa keras sambil mengatakan kalau orang yang mampu meniru ribuan jurus dan terkenal dengan sharingannya ini bisa berubah menjadi sosok manja yang tidak ingin turun dari kasur untuk menemui muridnya. Ah... mungkin Y/N akan mengatakan hal ini pada murid Kakashi, ia yakin anak yang bernama Naruto itu akan menggunakan informasi ini dengan sebaik mungkin sampai Kakashi tidak akan terlambat dalam pertemuan apapun.

"Baiklah, tapi hanya sebentar saja oke? Aku tidak ingin tim-ku protes karena aku datang terlambat untuk alasan apapun," tawar Y/N jengah.

Kakashi tidak membalas. Ia mencium bahu Y/N dan perlahan naik sampai ke lehernya. Tidak ada yang ia lakukan lagi selain menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Y/N. Merasa tidak ada pilihan lain, Y/N ikut memeluk Kakashi dan mengusap punggungnya. Semakin lama matanya semakin berat, Y/N memilih untuk memejamkan matanya.
***
Kakashi tersenyum kecil melihat Y/N kembali tertidur pulas. Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Y/N sendiri di sini, tapi ia benar-benar harus pergi mengingat Naruto akan memarahi dan mengatainya lagi, ditambah lagi hokage menginginkan keberadaan secepat mungkin setelah melihat burung yang sangat ia kenal terbang di sekitar jendelanya.

Ia menulis pesan pendek yang berisi kalimat. 'Maaf aku tidak membangunkanmu, kau terlihat cantik saat tidur dan jangan marah karena aku tidak membangunkanmu. Aku mencintaimu, Y/N.' Percaya atau tidak, ia yakin saat Y/N bangun ia akan langsung bertanya pada hokage kemana Kakashi pergi dan menghajarnya habis-habisan.

Naruto One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang