Akasuna no Sasori *Modern*

3.8K 334 16
                                    

Maaf. Aku tidak bisa menemuimu hari ini. Ada urusan penting.

Itulah pesan yang kekasihnya, Sasori, kirimkan beberapa menit yang lalu, namun Y/N masih belum bisa mengalihkan tatapannya dari layar ponsel. Sebelah tangannya yang menggantung di sisi tubuhnya mengepal erat. Perasaan kecewa, marah dan sedih menyelimuti benaknya hingga pandangannya mengabur.

Y/N tidak tahu apa yang membuat Sasori berubah. Baiklah, pemuda itu memang dingin dan tidak suka bicara. Ia juga dikenal dengan sifat sinis dan sarkasnya. Sebelum menerima Sasori menjadi kekasihnya, Y/N sudah tahu kalau ia akan kewalahan menghadapi sifat buruk Sasori. Namun, setiap tindakan memiliki batasan.

Akhir-akhir ini Sasori sering mengabaikannya. Tidak lagi membalas pesannya dan kalaupun pemuda itu menyempatkan diri untuk mengirim pesan, isi pesan tersebut terlalu singkat dan hanya menyakiti hatinya saja. Belakangan, Y/N tahu kalau Sasori sering disibukkan dengan Deidara untuk hal yang tidak ia ketahui. Baiklah, mereka memang berteman bahkan sebelum Y/N mengenal Sasori, tapi sejak kapan Deidara menjadi begitu penting untuk Sasori hingga menggeser posisi Y/N sebagai prioritas?

Tidak cukup mengabaikan kekasihnya beberapa minggu terakhir, Sasori kembali menggores luka. Ia membatalkan janji kencan mereka yang sudah lama Y/N nantikan saat ia sudah duduk di kafe langganan mereka selama dua jam untuk menunggunya. Yang lebih parahnya lagi, hari ini adalah hari jadi mereka. Selama satu tahun Y/N bersabar dengan segala sifat buruk Sasori dan inikah balasannya? Ia hanya ingin bertemu dan mengobrol ringan dengan kekasihnya, tapi inilah balasan yang ia dapatkan dari Sasori.

Ini keterlaluan.

Y/N memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu mengambil uang untuk membayar pesanannya dengan kasar. Ia tidak peduli dengan tanggapan orang lain dengan sikap kasarnya. Kakinya menghentak saat berjalan dan terkesan terburu-buru. Tangannya masih tetap mengepal di sisi tubuhnya. Y/N memaksa kakinya berjalan lebih cepat ke apartemen Sasori. kalau pemuda itu tidak ada di sana, ia akan menunggunya hingga pulang.

Tidak peduli apa yang akan terjadi karena sifat emosionalnya. Y/N sudah muak dengan sikap cuek Sasori.

Y/N terpaku saat melihat seseorang dengan rambut pirang panjang keluar dari apartemen Sasori. Sejenak, Y/N berpikir kalau itu adalah seorang gadis dari tempat kerja kekasihnya. Namun, setelah mendengar gerutuan panjang sosok itu, Y/N tahu bahwa itu hanyalah Deidara.

"Lho, apa yang kaulakukan di sini, Y/N? Hm," tanya Deidara saat menyadari keberadaan Y/N di dekat lift.

Y/N menghela nafas berat. "Aku mencari Sasori. Ia ada di apartemennya?"

Deidara mengangguk. "Aku baru saja dari sana. Kurasa kalau kau menemuinya sekarang, tidak akan mengacaukan apapun, hm."

Sebelah alis Y/N terangkat mendengar kata 'mengacaukan'. Apa maksud Deidara kedatangannya tidak akan mengacaukan apapun? Apa Sasori membawa gadis lain ke apartemennya? Ataukah ada sesuatu yang disembunyikan keduanya?

"Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu," kata Y/N sopan. "Sampai jumpa lagi Deidara."

"Katakan padaku apa pendapatmu nanti, hm," ucap Deidara sebelum pintu lift tertutup.

Y/N mengabaikan ucapan janggal Deidara dan berjalan cepat ke apartemen Sasori. Mulutnya sudah tidak sabar untuk mengucapkan apa yang ada di dalam hatinya. Jemari Y/N memencet tombol angka dengan cepat sebelum mendengar suara familiar pintu terbuka.

"Sasori? Di mana kau?" hening sejenak. Tidak ada balasan seperti yang Y/N harapkan. "Aku tahu kau di dalam Sasori! Deidara baru saja memberitahukannya padaku. Sekarang keluar!"

Naruto One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang