Ada yang aneh dengan Gaara hari ini. Ia sama sekali tidak terlihat tenang, selalu bersama dengan Temari dan Kankuro, mudah terkejut dan yang paling penting, ia seperti menahanku di kantornya. Ya, Gaara tidak pernah memintaku untuk tinggal di kantornya lebih dari satu jam, ia bilang aku bisa merusak konsentrasinya karena terlalu sering menatapku. Karena itu ia memintaku datang ke kantornya hanya pada saat-saat tertentu saja.
Dugaanku di perkuat dengan sikap Temari yang terkesan menggodaku selama beberapa kali ia berada di kantor Gaara dan Kankuro yang terus saja berkata 'adikku sudah sangat besar rupanya. Bahkan sampai berani mendahuluiku'siapa yang tidak heran dan penasaran dengan semua sikap yang baru kulihat itu? Seingatku, terakhir kali Temari bersikap seperti ini adalah saat ia tahu kalau Gaara memiliki perasaan yang sama denganku dan berniat untuk mengungkapkan perasaannya padaku. Lalu kali ini apa?
"Gaara?" aku dan Gaara bersamaan menoleh ke arah pintu dan menemukan Temari sedang tersenyum lebar sambil menatapku dan Gaara bergantian. "Persiapan sudah selesai. Kapanpun kau siap."
Gaara tersenyum kecil dan memberi isyarat pada Temari untuk pergi. Aku masih tetap menatap ke arah pintu dengan tatapan bingung saat Gaara berjalan ke arahku. Ia mengulurkan tangannya ke arahku, menungguku untuk menyambut ulurannya. Dengan perasaan ragu aku menyambutnya. Ini benar-benar aneh. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Gaara?
"Hey, Gaara?"
"Hm?"
"Sebenarnya kau mau membawaku kemana? Apa yang akan kita lakukan? Apa yang terjadi padamu dan kedua kakakmu itu?" tanyaku bertubi-tubi.
"Aku akan membawamu ke atap gedung, Y/N," jawab Gaara. Ia hanya melirikku sekilas tanpa ada keinginan untuk menjawab sisa pertanyaanku.
Pikiranku sudah melantur. Aku mulai memikirkan kalau Gaara dan kedua kakakknya akan menculikku, lalu menyiksaku untuk hal yang tidak kuketahui dan setelah itu mereka akan membunuhku dengan cara yang kejam dan menyakitkan. Baiklah, memang terdengar tidak masuk akal. Sama sekali tidak masuk akal. Tapi apa yang bisa kupikirkan kalau situasinya seperti ini? Tidak mustahil kalau Gaara akan mendepakku dari Suna karena telah membuat kesalahan yang tidak di sengaja.
Saat berada di atap, aku menyadari hampir seluruh warga desa berada di luar rumah dan berkumpul di sekitar gedung Kazekage. Mereka berteriak riuh sampai aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan. Samar-samar aku melihat sosok Temari, Kankuro dan Baki yang sedang mendongak ke atas dan memperlihatkan senyum mereka.
"Naiklah, Y/N," suruh Gaara. Ia sudah membuat pasirnya menjadi alas pijakan yang tidak menyentuh lantai. Aku harus menggenggam tangan Gaara lebih kuat karena takut jatuh. Panggil aku konyol karena takut jatuh, tapi itu kenyataannya.
"Kita mau kemana lagi, Gaara? Kau tidak mungkin membawaku terbang hanya untuk menjatuhkanku dari tempat setinggi ini, kan?" tanyaku sangsi.
Gaara tersenyum tipis mendengar pertanyaanku. Tentu saja ia sudah terbiasa dengan sifatku yang selalu menduga-duga sesuatu sebelum hal yang pasti benar-benar terjadi. Walaupun kebanyakan adalah dugaan yang buruk, tapi sifatku yang satu ini benar-benar berguna saat misi.
"Tidak, Y/N. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu dan aku ingin semua orang tahu," balas Gaara. Ia menghentikan pasirnya saat kami sudah berada di tengah-tengah kerumunan warga desa.
Entah bagaimana caranya, aku sudah tidak mendengar suara riuh di bawah seakan mereka tidak pernah bicara sama sekali. Saking sunyinya, aku sampai bisa mendengar jelas suara angin yang sepertinya ikut menunggu apa yang ingin dikatakan Gaara. Suara pasir juga sangat terdengar jelas di telingaku. Aku berharap, semoga saja Gaara tidak akan mempermalukanku di depan semua warga desa atau aku terpaksa pindah ke Konoha dan menolak semua misi yang berhubungan dengan Suna."Y/N," ucap Gaara. Matanya menatap lurus ke arahku tanpa berkedip. "Sejak pertama kali kau menyapaku aku sudah yakin kau adalah temanku. Sejak kau menjadi temanku, aku selalu merasa nyaman berada di dekatmu, aku selalu ingin bersamamu. Saat aku mengatakan semua perasaan yang tidak kuketahui ini pada Temari, akhirnya aku tahu kalau aku mencintaimu. Sangat mencintaimu."
"Gaara..."
Aku tersenyum lebar ke arahnya, yakin kalau seluruh warga desa bisa mendengar ucapan Gaara. Senyumanku melebar saat Gaara mengusap pipiku dengan ibu jarinya.
"Saat menjadi kekasihmu aku tahu kalau ada banyak hal yang bisa kusukai. Aku menyukai senyumanmu saat melihatku, aku menyukai tawamu saat bersamaku, aku menyukai raut wajahmu saat kau menceritakan hal yang menarik padaku, aku menyukai tatapanmu saat kau menatapku. Aku menyukai semua yang ada pada dirimu, Y/N. Aku mencintaimu."
Aku menutup mulutku tidak percaya saat mendengar Gaara berkata seperti itu. Gaara tidak pernah mengatakan hal itu padaku, tidak pernah. Dan saat ia mengatakan semua itu padaku di depan seluruh warga desa benar-benar membuatku tersentuh.
Saat aku memejamkan mata untuk mengontrol nafasku yang mulai tidak teratur, terdengar suara jeritan dari arah bawah dan semua jeritan itu adalah suara para gadis. Saat itulah aku membuka mata. Aku terbelalak saat melihat Gaara di hadapanku sedang berlutut sambil menatapku dengan mata kehijauannya. Tatapan mata yang penuh perasaan itu mampu membuatku ingin menangis. Terlebih saat ia mengatakan kalimat yang membuat gadis manapun luluh dalam sekejap.
"Aku ingin terus mencintaimu, Y/N. Aku ingin terus melihat semua hal yang kusukai. Karena itu maukah kau menikah denganku, membuatku menjadi laki-laki paling bahagia dan bersamaku selamanya?" tanya Gaara.
Sudah jelas jawabanku adalah. "Tentu saja, Gaara. Tentu saja."
Aku langsung memeluknya, tidak peduli dengan warga desa yang masih melihat kami secara langsung. Kuabaikan teriakan senang dan mendukung dari warga desa, karena yang ada di pikiranku saat ini hanyalah Gaara, Gaara dan Gaara."Hey Gaara?"
"Hm?"
"Aku juga mencintaimu," kataku membuat Gaara tersenyum. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. "Itukah yang membuatmu bersikap aneh sejak pagi tadi? Karena kau menyiapkan semua ini dan tidak ingin aku tahu?"
Untuk @RasyaAgnela
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto One Shots
FanfictionCuma kumpulan dari berbagai karakter yang ada di Naruto. (Request CLOSED)