Sembilan

151 12 0
                                    

"Yes, Julia!" kau menembak, "truth kan?? Lo punya pacar gak?"

Spontan aku tertawa bersama yang lainnya. Julia malah ngakak. "Nggak! Udah ya pertanyaannya itu aja!"

"Eh eh eh itu Evan bercanda!! Curang ah lo gabisa lolos segampang ini!" Ika protes, tapi Julia sudah memutar botol untuk menyelesaikan 'sesi introgasinya'.

Botol berhenti di aku. "Truth."

Jantungku tersandung-sandung sekarang, menunggu pertanyaan dari lima orang ini.

"Kalo lo punya pacar nggak, Mai?"

Suasana di meja ini gaduh sekarang, menolak mentah-mentah pertanyaan dari Yosi.

"Sialan lo, Yos."

"Yosi bego ah."

"Gak sekalian nanya jenis kelaminnya Maidi apa, Yos?

"Udah Yos pulang aja sono."

Aku cuma tertawa melihat teman-temanku seperti ini. Kau cuma tersenyum malas melihat yang lain membully Yosi.

Mataku menangkap kedua bola matamu yang sedang berputar pelan. Wajahku bingung mendapati rautmu yang tak tertarik sama sekali.

"Ya udah jelas punya lah, Yos. Lo gak kenal apa sama cowok tergentle di dunia yang namanya Faris?"

Percakapanmu terlihat begitu intens sampai kau tak mau melepas matamu dari pelipis Yosi. Kau sendiri terlihat begitu takut salah omong sampai kau tak sedikit pun berani menoleh kearahku.

"Gentle apanya," tolakku.

Kau terlihat begitu kaget ketika kali ini aku tidak membela pacarku sendiri. Tatapanmu terlihat begitu bangga ketika kau mendengar aku mengatakan, "gentle-an gue."

Seperti biasa, caramu membuatku mematung adalah dengan tidak berkedip saat pandangan kita bertemu.

"Nggak gentle-an aku, apa?"

Huh.

Aku bersandar tidak nyaman ke kursiku.

Yang lain memotong pembicaraan kita, berkata bahwa percakapan private kita bisa dilanjutkan di rumah.

Berkata bahwa tidak boleh ada forum di dalam forum, apalagi yang mulai menggunakan aku-kamu dan bukannya lo-gue.

Botol biru yang berputar di tengah-tengah meja ini jelas lebih konsisten daripada aku-- antara berputar searah jarum jam, atau sebaliknya.

Aku yang berakal ini harusnya malu-- tak benar-benar tahu kearah mana hatiku berpihak.

Pintu KayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang