[A/N : Mulmed? Camila and her sister]
Nick's POV
Aku berjalan perlahan kearah keluarga itu. Ketika sampai di depan mereka, kepala mereka serentak menengok kearahku.
"Nick?" tanya si anak perempuan dan berdiri.
Aku mengerutkan keningku, "Bagaimana kau tau namaku?
"Aku yang menelfonmu tadi" katanya pelan.
"Ini, tadi aku mengambilnya karena kurasa ini tas milik Ibumu" lanjutnya sambil menyondorkan tas milik Mom.
"Bagaimana kau mengambilnya?" tanyaku sambil mengambil tas Mom dari tangannya.
"Tas ini tadi ada di sebelah mobil itu, saat aku melihatnya ternyata pintu mobil itu terbuka dan ada seorang wanita di dalamnya. Aku mengambil ponsel di dalamnya dan melihat siapa nama paling teratas yang ada di riwayat telepon, dan tertera nama 'Nick R', jadi kutelfon. Beruntung ponselnya tidak memakai password" jelasnya.
"Terima kasih karena kau sudah menghubungiku" jawabku dan duduk di kursi.
"Sekarang, bolehkah kalian menceritakan apa yang terjadi?" lanjutku.
Aku melihat anak perempuan di sebelahku ini menengok ke kedua orang tuanya, lalu kedua orang tuanya mengangguk.
"Karena tadi aku yang ada disana, jadi aku yang akan menjelaskannya" katanya lalu menghela nafas.
"Aku Camila, Camila Cabello. Ini kedua orang tuaku dan adikku, Sofia Cabello. Tadi, aku dan Sofia sedang berjalan-jalan di dekat taman. Lalu Sofia tiba-tiba berlari ingin menyebrang jalan tapi ternyata ada sebuah mobil yang melaju. Kukira mobil itu akan menabrak Sofia, tetapi pemegang kemudi mobil itu banting stir ke kanan"
Camila menghela nafas sebelum melanjutkan ceritanya.
"Dan mobil itu menabrak pohon besar. I'm so sorry..." lirihnya pelan.
Aku terdiam.
Andai ia tau, bahwa aku juga saat ini menahan tangisku.
"Camila, kami mau keluar sebentar. Tak akan lama, nanti kami kesini lagi" kata wanita yang aku yakini adalah ibunya.
"Yes Mom" jawabnya pelan.
Mereka bertiga—kedua orang tua dan adiknya—pun hilang dari pandanganku.
"Ini semua salahku" katanya sangat pelan.
Lagi-lagi, aku hanya terdiam.
"Jika aku tadi benar-benar menjaga Sofia, dia tak akan berlari menyebrang jalan dan menyebabkan mobil yang berisi keluargamu hilang kendali dan menabrak pohon" katanya lagi.
"Bukan hanya keluargaku yang menjadi korban. Bukankah adikmu juga sangat ketakutan?" ujarku sambil memegang bahunya.
Dia mengangkat kepalanya perlahan dan tersenyum sedih padaku, "Yeah, mungkin akan menyebabkan trauma. Tidak sebanding dengan apa yang terjadi pada keluarga mu, Nick"
Aku membalas senyumannya sebisa mungkin, karena aku harus kuat tak menangis.
"Kurasa aku harus menelfon Uncle ku sekarang" jawabku dan berdiri.
Aku mengambil ponselku dan segera menelfon Uncle Josh
'Hello? Nick? What's up?'
'New York Hospital. Right now.'
'Siapa yang sakit? Ada apa?'
'Aku akan menceritakannya di sini Uncle, aku menunggumu di depan ruang UGD'
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Hayran Kurgu[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...