[A/N: Lily Collins on mulmed]
New York
Maddie's POV
Setelah menempuh 3 tahun di Middle School, akhirnya hari ini aku dan Nick lulus.
Sekarang, kami sedang di dalam mobil, on the way ke Apartement setelah dari acara graduation kami.
Setelah sampai, kami langsung ke kamar masing-masing dan membersihkan diri.
Aku memakai pajamaku dan turun ke bawah untuk makan malam. Semua anggota keluargaku—kecuali Jacob, tentu saja—sudah duduk di sana. Aku langsung duduk di sebelah Nick dan memulai makan malam kami.
"We have something to tell you" kata Dad setelah kami semua selesai makan.
Aku dan Nick berpandangan dengan kening berkerut, lalu menghadap Dad, menunggunya melanjutkan bicaranya.
"We're going back to Los Angeles"
Hanya satu kalimat keluar dari mulutnya, tapi cukup untuk membuat kami kaget sejadi-jadinya.
"Really?!" tanyaku dan dibalas anggukan oleh Dad.
Aku dan Nick langsung berhigh-five lalu tertawa.
"When?" tanya Nick.
"Well, actually in a few weeks. Kalian akan memulai High School di sekolah lama kalian di LaA, Fairfax"
Finally.
Aku akan kembali ke rumah lamaku dan aku akan bertemu Jacob.
Aku sangat ingin melihat bagaimana keadaan kamarku di sana sekarang. Apa Jacob merawatnya? Apa ia membiarkan kamarku berdebu dan tak terawat?
Ah, aku sangat tidak sabar melihatnya.
Tapi, sebelum aku memikirkan kepulanganku lebih jauh, aku harus memberi tahu Lily.
Next Day
Kriiiinggg kriiiinngg
"Ini hari libur! Kenapa kau terus menyala!" seruku pada alarmku dan menutup wajahku dengan bantal.
Kriingg kriingg
"SHUT UP!!"
Dan dengan ajaibnya, alarm ku menuruti perkataanku dan mati.
"Maddie!!"
Oh shit, dia tidak mati, tapi berganti bunyi jadi memanggil namaku.
"Sejak kapan kau berganti bunyi jadi menanggil namaku? And how do you know my name?" tanyaku, masih asik menutupi wajahku dengan bantal.
"Maddie Veronica Whitesides!"
"Whoa, you know my full name too? Cool alarm"
Tiba-tiba, ada yang menarik bantalku dari wajahku. Saat aku membuka mata, ternyata balkonku sudah terbuka dan matahari langsung menyeruak masuk ke pengelihatanku, membuatku menutup mataku.
Alarm keterlaluan, bisa-bisanya membangunkanku dengan cara menarik bantalku.
Wait.
Sejak kapan alarm bisa melakukan hal seperti itu?
"Sejak kapan kau bisa menarik bantal dan membuka balkon ku, alarm?"
"Maddie!!!"
Bruukk
"Aww!! Sakit alarm!!"
Karena ada bantal yang menghantam wajahku, akhirnya aku benar-benar membuka mataku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Hayran Kurgu[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...