Lily's POV
"Ini semua salahku.."
Aku terduduk di bangku yang ada di depan ruang UGD sambil terisak. Sementara itu, Alexa—gadis pengendara mobil yang menabrak Maddie—sedang mondar-mandir di depan pintu UGD sambil sesekali mengacak rambutnya yang sebenarnya sudah agak berantakan.
Hampir 2 jam berlalu, namun kami belum sama sekali menerima kabar dari dokter yang menangani Maddie di dalam sana.
Tiba-tiba, suara gaduh langkah kaki terdengar. Aku segera mendongak dan melihat tiga orang laki-laki berlari ke arahku dengan wajah paniknya.
Melihat mereka, aku tak bisa menahan tangisku. Aku berdiri dan segera menyambar Nick, lalu menangis di pelukannya. Nick membiarkanku beberapa saat sebelum akhirnya melepas pelukannya dan memegang pundakku.
"Jelaskan padaku apa yang terjadi dan kenapa kau menyuruh kami bertiga ke sini? Dimana adikku?!" tanyanya, dengan nada tinggi dan nafas yang tersenggal-senggal.
Bukannya menjawab, aku malah semakin menangis dengan nafas yang semakin tidak teratur. Aku terjatuh ke lantai dan menutup wajahku.
Jacob mendekat dan berlutut di sebelahku, "Lily, bernafaslah dan katakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi? Dan kenapa kau sendirian? Dimana Maddie?"
"Dan siapa perempuan itu?" tanya Shawn pelan, sambil berjongkok di depanku dan menujuk Alexa.
Aku menutup mataku, "M-Maddie kecelakaan," jawabku sekuat tenaga, sebelum akhirnya menangis kembali.
Mereka bertiga menatapku tidak percaya.
Nick tertawa canggung, "Tidak. Bercandamu sungguh tidak lucu, Collins. Sekarang katakan dimana Maddie?" tanyanya sambil berjongkok di depanku, matanya mulai berlinang dan tetesan air mata pun jatuh dari sana.
Aku hanya bisa menggeleng pasrah dan melipat lututku, lalu menenggelamkan kepalaku di atas lututku.
"Ini semua salahku"
Kami berempat mendongak dan menatap Alexa yang barusan berbicara. Ketiga lelaki di depanku segera berdiri.
Nick melangkah maju, "And who the fuck are you?" tanyanya.
Jacob menarik Nick kembali ke belakang, "Calm yourself, idiot" desisnya.
"Who are you?" tanya Jacob—jauh lebih sopan daripada Nick.
"Aku Alexa Ch—maaf, maksudku namaku Alexa. Aku meminta maaf, akulah yang mengemudikan mobil yang menabrak adikmu. Ini semua salahku" ujarnya pelan, sambil diselingi isakan kecil.
Aku menggeleng, "Tidak, Alexa. Jika aku bisa mengejar Maddie, ini semua tidak akan terjadi. Kau sudah mengklakson dengan keras dari kejauhan, ini jelas kesalahanku," ujarku.
Nick menghela nafas dan mengacak rambutnya, "Ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang." ujarnya penuh dengan penekanan.
Jacob menatap tajam Nick sebelum akhirnya mengangkatku dari lantai untuk duduk di kursi.
Ia berlutut di depanku dan menggenggam tanganku, "Lily, sekarang ceritakan pada kami. Apa yang sebenarnya terjadi tadi sore?" tanyanya dengan lembut.
Aku menarik nafas panjang sebelum akhirnya menuturkan semua yang kulihat di taman. Karna terlalu menjijikkan, aku mengganti bagian dimana aku dan Maddie melihat Cam dan Madison hanya dengan kata "Kejadian Menjijikkan"
"A-aku melihatnya berguling ke atas mobil sampai akhirnya terjatuh ke belakang.." lirihku, menyelesaikan ceritaku.
"Ini salahku. Andai aku tidak mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi, temanmu tidak akan berbaring di UDG sekarang. Aku minta maaf. Aku sudah menelfon orangtuaku, mereka akan datang sebentar lagi" ujar Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfiction[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...