Maddie's POV
"Maddie!"
"Not now.. "
"Maddie! Wake up!"
"Not now Nicholas"
"Wake up now! Or..."
"Okay I'm awake! See? My eyes are wide awake! Ugh!"
"Aku tunggu dibawah, cuci muka dan gosok gigimu. Lalu turun dan sarapan"
"Whatever"
Seperti biasa, dia membangunkanku. Siapa lagi kalau bukan kembaranku? Kalau aku tidak bangun, dia pasti akan menggelitikiku.
Aku berjalan ke kamar mandi di kamarku dan mencuci muka lalu menggosok gigi. Lalu aku turun ke bawah. Aku sudah melihat Nick sedang mengoleskan selai di rotinya.
"Good Morning Mom, Nick!" sapaku.
"Good Morning Sweetie" jawab Mom ku, sedangkan Nick hanya senyum menganggapiku.
"Where's Dad?" tanyaku.
"Maddie Veronica Whitesides, ini sudah jam setengah 9 pagi, kau tahu? Jelas Dad sudah berangkat tadi jam 8. Makanya bangun lebih pagi. Bagaimana besok kau mau sekolah kalau dibangunkan saja susah" kata Nick tanpa menengok kearahku.
"Whatever" kataku kesal dan mengoleskan selai coklat di roti ku.
"Enough, kids. Setelah ini kalian langsung mandi, okay?" kata Mom melerai kami.
"Yes Mom" jawab kami serempak.
Setelah menyelesaikan sarapan kami, kami berdua naik kembali ke atas dan ke kamar masing-masing. Aku langsung bergegas mandi dan berpakaian.
Aku hanya memakai T-Shirt putih polos dan lengan yang kugulung 2 kali dan celana jeans pendek hitam diatas lutut sedikit. Rambut ku kukuncir ponnytail. Aku juga memakai converse putihku.
Aku berjalan keluar kamar dan ke kamar Nick. Saat aku memasuki kamarnya, dia baru saja memakai T-Shirtnya.
"You know what? There is a thing called 'Knock the door'" katanya kesal sambil menyisir rambutnya.
"Oh, come on! Kau juga sering tak mengetuk pintu dulu kalau ke kamarku" jawabku santai dan duduk di kasurnya.
"Kalau ketika kita besar nanti saat kau membuka pintu m aku sedang tidak pakai celana bagaimana?" ucapnya tanpa melihatku dan mengambil Vans nya dan memakainya.
"Kalau memang terjadi, aku tak peduli. Kau kan kembaranku, kita bersaudara, lalu masalahnya apa?"
"Whatever. Ayo turun" katanya dan mengambil ponselnya di nakas dan memasukkannya ke kantung celananya lalu berjalan keluar kamar dan diikuti olehku.
Kami turun berdampingan sampai ke ruang keluarga dan melihat Mom sedang menonton TV.
"Mom, aku dan Maddie melihat-lihat sekitar apartement ini dulu okay?" kata Nick sambil duduk disebelah Mom.
"Okay, kalau ada apa-apa telfon Mom. Jangan terlalu lama, ya?" kata Mom mengalihkan pandangannya dari TV kearah kami berdua.
"Okay, Mom" kataku mencium pipi Mom dan Nick juga mencium pipi Mom.
"Tunggu di depan pintu Nick, aku mengambil ponsel dan dompetku dulu" kataku dan berlari ke kamarku.
Aku mengambil tas kecilku dan memasukkan ponsel dan dompetku. Setelah itu aku turun kembali.
"Ayo" kataku.
Kami berjalan keluar Apartement kami dan memutuskan ke Starbucks di lantai bawah. Setelah sampai di depan Starbucks, kami masuk. Saat ingin memesan, aku menabrak seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfiction[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...