Maddie's POV
Knock knock knock
Mendengar ada yang mengetuk pintu kamarku, aku dan Aaliyah yang tadinya sedang tertawa segera memberhentikan tawa kami.
"Masuk saja, tak dikunci" kataku
Sesaat kemudian, Jacob, Shawn, dan Nick memasuki kamarku.
Kami berdiskusi tentang bagaimana rencana birthday partyku dan Nick. Setelah lama berunding, kami memutuskan bahwa acaranya akan diadakan di kolam renang. Tema dan dresscodenya adalah black and blue.
Tak lama kemudian, sayangnya Shawn dan Aaliyah harus kembali ke rumah mereka.
Setelah mereka pulang, rumah kembali sepi. Aku memutuskan untuk membersihkan diriku sebelum tidur. Setelah memakai pajamaku, aku hendak berbaring di tempat tidur sebelum akhirnya menghentikan aktivitasku karena melihat sosok Shawn di dalam kamarnya, sedang melambaikan tangannya padaku.
Melihatnya mengambil sebuah papan tulis berukuran sedang dan spidol, aku pun mengambil milikku juga.
Well, kalian akan mengetahui salah satu dari kebiasaanku dan Shawn.
Kalau sedang malas, kami lebih memilih berkomunikasi dengan papan tulis pitih.
Papan tulis ini tak begitu besar, tapi tak terlalu kecil juga. Papan tulis millikku berlapis kayu, dan di belakang kayu itu, kutulis 'Shaddie'.
Singkatan dari 'Shawn Maddie'.
Shawn menulis sesuatu, lalu menghadapkan papan tulis itu padaku.
'I'm bored'
'Then sleep. Ini sudah malam, lebih baik kau tidur, besok sekolah, Shawn'
'I'n not sleepy'
'Then what you want to do?'
'Bernyanyi, mungkin. Keluarlah.'
Setelah dia menulis itu di papannya, aku mengambil jacketku dan memakainya. Aku membuka pintu kaca dan melihat dia sudah duduk di kursi yang ada di balkonnya. Aku juga duduk di kursi yang ada di balkonku.
"So, what song?" tanyaku.
"You already know" katanya lalu tersenyum.
Aku sudah tau apa yang dia ingin nyanyikan, dia sudah sering menyanyikannya untukku, bahkan sangat sering.
Biasanya ketika mood ku turun, atau aku sedang tak bersemangat, dia akan menyanyikan lagu itu atau mengajakku bernyanyi 'Everything Has Changed'.
Kalau aku sedang sakit, dia juga pasti menyanyikannya, dan, well, aku selalu suka saat dia menyanyikannya. Aku tidak pernah menahan senyunku saat mendengaenya bernyanyi.
Aku menunggunya, namun dia tak kunjung bernyanyi. Shawn sedang menatap kearah langit, entah apa yang dia lihat.
"Hey, apa yang kau lihat diatas?" tanyaku sambil melihat keatas, mencari apa yang dilihatnya. Aku hanya melihat langit yang bertaburkan bintang, dan ada satu bulan juga.
"Aku sedang melihat bintang, dan berpikir. Jika ada seseorang yang berpisah dengan orang yang disayanginya, pasti mereka akan sangat sedih, ya?" kata Shawn, entah arah pembicaraannya kemana.
Aku mempererat jacketku, "Maksudmu?" tanyaku.
"Aku hanya berpikir, sebenarnya mereka tetap dekat. Karena mereka satu langit, pasti bintang yang mereka lihat adalah bintang yang sama jika mereka menatap langit" ucapnya sambil tetap melihat langit.
"Kenapa kau memikirkan itu? Kau sedang merindukan seseorang?" tanyaku heran.
"Tidak, aku hanya memikirkan jika kita berpisah, pasti aku akan sering menatap langit" katanya sambil beralih melihatku.
Aku terdiam.
Ia berkata seakan-akan kita akan terpisah. Dan itu membuatku sedikit takut.
"Kenapa kau jadi memikirkan itu? Bernyanyilah" kataku mengalihkan pembicaraan.
Shawn menangguk dan mulai bernyanyi.
Oh, her eyes, her eyes make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her everyday.Yeah, I know, I know when I compliment her, she won't believe me
And it's so, it's so sad to think that she doesn't see what I see
But every time she ask me do I look okay?
I sayWhen I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you areAnd when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl, you're amazing
Just the way you areHer lips, her lips, I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh her laugh, she hates but I think it's so sexy
She's so beautiful
And I tell her everydayOh, you know, you know, you know I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for, then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay
You know I'll sayWhen I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause girl you're amazing
Just the way you areAnd when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl, you're amazing
Just the way you areThe way you are
The way you are
Girl, you're amazing
Just the way you areWhen I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause girl you're amazing
Just the way you areAnd when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl, you're amazing
Just the way you are.
YeahAku tersenyum sepanjang dia menyanyikan lagu itu.
Like I said, I love it. I love his voice.
"You're smiling like an idiot " katanya.
"It's because I love it" kataku lalu menguap.
"Kau mengantuk? Go to sleep, good night" katanya lalu berdiri.
"Yeah good night" kataku dan langsung masuk, menutup pintuku dan menutup tirai.
Aku merebahkan diriku diatas kasur dan terlelap.
Memimpikan seorang Shawn Mendes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfic[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...