[A/N: Tebak siapa yang ada di mulmed?]
Maddie's POV
Knock knock knock
"Coming, Lily!!" jawabku saat mendengar bunyi pintu diketuk.
Aku membuka pintu dan tampaklah Lily. Dia memakai dress hijau yang simple dengan jaket kulit berwarna putih. Dia juga memakai flat shoes dan rambutnya digerai.
Sedangkan aku hanya memakai rok pendek diatas lutut berwarna biru dengan T-Shirt putih. Dan aku memakai converse biruku. Sebenarnya aku tidak mau memakai rok. Tetapi, aku sangat malas membongkar lemariku. Jadi aku mengambil apapun yang ada di paling atas, dan kebetulan itu adalah rok.
"Ready?"
"Yup! Tapi tunggu, aku ambil penny board sekaligus izin ke Nick dulu di kamarnya. Ayo, ikut denganku" ajakku.
"Kenapa ke Nick? Kenapa tidak ke Jacob, Mom atau Dadmu?" tanya Lily sambil melangkah masuk kedalam membawa penny board di tangannya.
"Mom dan Dad pergi kerja, sedangkan Jacob ke rumah temannya. Jadi hanya ada Nick dan maid" jelasku dan dia mengangguk-angguk.
Kami berjalan menaiki tangga dan berjalan ke kamarku.
"Woah, jadi ini kamarmu yang dulu?" tanyanya dan aku mengangguk.
Aku mengambil penny board yang kutemukan kemarin di kamarku Kurasa ini penny boardku dari dulu.
"Ayo ke kamar Nick" kataku dan dia mengikutiku.
Aku langsung masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu, aku melihat dia sedang shirtless dan tiduran dikasur sambil memakai headphonenya.
"Nick!" panggilku keras agar dia tersadar dari dunianya.
Dia kemudai sadar dari dunianya itu dan melepas headphonenya lalu menaikan sebelah alisnya.
"Ada apa? Kau ini Beris—Lily? Hey! Sudah lama aku tidak melihatmu. Loh loh? Kalian mau kemana?" katanya.
"Hey Nick. Kami mau--" "Kami mau ke mall okay? Jadi, aku pergi dulu ya" aku memotong kalimat Lily dan hendak menarik Lily keluar.
"Okay hati-hati dan jangan pulang telat kalau bisa belikan aku pizza" seru Nick.
"Okay, bye" jawabku langsung keluar.
Kami keluar dari rumahku dan menaiki penny board kami ke mall.
"Kau masih ingat jalan ke mall memangnya?" tanya Lily.
"Tentu saja" jawabku antusias.
It's going to be a long day.
...Sekarang, aku baru menyesal menemani Lily belanja.
Aku berakhir dengan dipaksa Lily berbelanja. Dan sekarang, di tangan kananku ada 1 tas belanja besar dan di tangan kiriku ada 1 tas belanja kecil serta penny board.
Lily? Oh, jauh lebih parah.
3 tas belanja dan aku yakin semuanya lebih berat dariku. Oh! Jangan lupakan dia juga membawa penny boardnya.
Next stop kami adalah Starbucks. Tapi, bukan Starbucks di mall ini, tapi Starbucks yang ada di depan area pemukiman rumah kami.
Kami berdua berjalan sambil bercanda dan tertawa.
DUG
"Aww!!"
Entah apa yang kutabrak tadi sehingga aku terjatuh.
"Hey, are you okay?" tanya seseorang laki-laki yang sekarang berdiri di depanku sambil mengulurkan tangannya.
Aku menerima uluran tangannya dan berdiri, "I'm okay" jawabku singkat sambil membersihkan pakaianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Hayran Kurgu[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...