Maddie's POV
"And... Done!"
Aku menatap Chloe dan Lily yang duduk di depanku dengan tatapan tidak yakin.
"Aku tidak mau melihat ke cermin" kataku.
"Why?" ucap mereka berdua bersamaan.
"Aku tau pasti wajahku sekarang sangat aneh" balasku dan mereka berdua tertawa.
Lily berdiri dan menuntunku untuk berdiri. Oh Tuhan gaun ini sangat merepotkan!
"Close your eyes" kata Chloe dan aku menuruti.
Lily menarikku dua langkah kedepan dan memegang pundak kananku.
"Open your eyes"
Aku membuka mataku dan melihat aku sudah di depan cermin. Aku menatap diriku tidak percaya. Make up yang dipoles Chloe tidak tebal dan tidak tipis. Lily juga menata rambutku dengan sangat indah.
"Is that me?" tanyaku.
Chloe dan Lily mengangguk lalu tertawa.
"Wow. Kalian benar-benar punya skill hebat dalam tata rias" ucapku.
"I know. I know"
Aku tersenyum dan berjalan ke kasur, mengambil clutch berwarna white-dark blue yang sudah kuisi dengan barang-barangku. Lily berjalan ke sisi lain kasur dan mengambil high heels berwarna dark blue dan memberikannya padaku. Aku sangat benci high-heels tapi aku rela berkorban memakainya hanya untuk hari ini.
Aku berdiri lagi di depan cermin setelah memakai high-heelsku. Inilah aku. Dengan gaun panjang berwarna dark blue, dan accessories berwarna senada. Aku merasa seperti ini bukan diriku.
Hari ini adalah hari dimana Prom Night sekaligus graduation khusus kelas 12 diadakan. Dan sebagai pengisi acara, aku dan Shawn harus datang, 1,5 jam sebelum acara dimulai. Yang membuatku kesal adalah, Ms. Jasmine bilang aku harus memakai gaun panjang. Padahan tadinya aku berencana memakai simple dress.
"Kalian berdua jadi datang kan?" tanyaku.
Ya, aku meminta Ms. Jasmine mengizinkan teman-temanku untuk datang dan Ms. Jasmine tidak keberatan. Tapi, mereka semua disarankan untuk lebih sering di backstage daripada di dalam gymnassium, karna Prom ini dikhususkan untuk kelas 12.
"Of course. Tapi kami tidak akan memakai long dress sepertimu" kata Chloe sambil tertawa.
"Maddie, pangeran berkuda putihmu sudah dat—"
Kami bertiga menengok kearah pintu yang baru saja terbuka. Disana berdirilah Nick dan di belakangnya ada Shawn. Wajah mereka berdua sama-sama kaget.
"Wow"
"What?" tanyaku bingung.
"You look different" kata Nick.
"Tentu saja, berterima kasihlah pada kami yang membuatnya seperti ini" kata Lily bangga dan ber-high five dengan Chloe sementara aku hanya tertawa pelan.
Shawn, yang berdiri di belakang Nick menggeser tubuh Nick dan maju kedepan. Kini aku melihatnya secara full-body. Ia memakai kemeja berwarna putih dan setelan jas berwarna dark blue.
Oh God, He's handsome as hell.
Shawn mengulurkan tangannya tepat di depanku sambil tersenyum, "Shall we?" katanya.
Aku mengagguk dan menerima uluran tangannya. Kami menuruni tangga diikuti dengan Nick, Chloe dan Lily.
Sampai di depan pintu, kami berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfic[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...