Chapter 32

572 61 2
                                    

Maddie's POV

Satu bulan sudah aku menuntut ilmu di Fairfax High School. Well, ternyata menjadi murid baru tidak selalu buruk.

Aku bersyukur karena teman-teman Nick—yang sekarang menjadi temanku juga—adalah orang-orang yang baik dan pas berteman denganku.

Namun diantara mereka semua aku dapat menghitung 5 orang yang terdekat denganku, dan, well, hampir selalu bersamaku karna kelas kami yang sering sama.

Yang pertama, Lily. Tentu saja. Aku tidak perlu menjelaskannya, kan?

Yang kedua, Chloe. Sepertinya aku juga tidak perlu menjelaskannya, karna Aku, Lily dan Chloe sudah seperti satu paket.

Yang ketiga, Shawn. Well, mengingat rumah kami bersebelahan bahkan kamar kami berhadapan, tidak mustahil bagiku untuk dekat dengan Shawn. Plus, kami berdua sama-sama mengikuti club music.

Masih ingat saat Ms. Jasmine berkata bahwa ia ingin menemuiku waktu itu? Well, ternyata ia memintaku untuk bergabung dengan club music karna menurutnya bakatku harus dikembangkan. Jadilah aku dan Shawn mengikuti club yang sama.

Yang keempat, well aku ingatkan bahwa ini sedikit aneh. Cameron Dallas. Maksudku, aku jelas dapat mengingat betapa aku membencinya karena Madison, namun sekarang kami malah dekat.

Percayalah, Cameron adalah salah satu dari laki-laki yang dapat dipanggil 'Boyfriend Material'. Maksudku, aku yang berstatus sebagai temannya saja diperlakukan seperti seorang putri.

Well, walaupun sebenarnya setiap bersama dengannya aku selalu mendapatkan tatapan super tajam dari Madison. But, who cares?

Satu hal lagi yang membuatku dekat dengan Cam adalah ternyata ia memiliki seorang kakak perempuan yang bernotabene sebagai sahabat Jacob, namanya Sierra.

Yang kelima, Matt. Kalau yang satu ini, aku lebih sering memanggilnya tempat curahan hatiku. Matt adalah tipe teman yang benar-benar bisa diandalkan untuk mendengar semua keluh kesahmu.

Anyway, sekarang adalah hari sabtu. Dan berhubung aku tidak punya sesuatu untuk dikerjakan, Cam akhirnya mengajakku ke mall. Melihat jam yang sudah hampir menunjukkan pukul 11, aku segera memakai sepatuku karena Cam akan menjemputku jam 11.

Drttt drttt

Mendengar suara notification pesan masuk dari ponselku, aku beranjak dari posisiku dan mengambil ponselku di atas nakas.

From : Shawn (ey!)

Good morning!

Aku mengerutkan keningku heran. Aku benar-benar tidak ingat memasukkan nomor orang dengan display name seperti ini.

Apa ini Shawn?

Tapi seingatku aku tidak pernah menyimpan nomor Shawn di dalam ponselku.

Lalu ini siapa?

For : Shawn (ey!)

I'm sorry, but who are you?

From : Shawn (ey!)

It's me, Shawn, Shawn Mendes

For : Shawn (ey!)

Ah, it's you. What's up?

From : Shawn (ey!)

Can you go to your balcony?

Aku tidak menjawab pesannya, melainkan berdiri dan berjalan ke balkon. Aku dapat melihat Shawn duduk di kursi yang ada di balkonnya. Setelah melihatku, ia berdiri dan memperhatikanku dari atas sampai bawah.

Waiting U To Be Mine [S.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang