Jacob's POV
Crying.
Itulah yang dilakukan kedua adik Ayahku, Aunt Claire sambil memeluk Uncle Josh
Sementara aku dengan Nick, hanya berdoa sambil menahan tangis kami.
Sekitar 2 jam yang lalu, aku , Aunt Claire dan Uncle Albert tiba disini. Bahkan seluruh tas yang berisi pakaian kami belum kami bawa ke Apartement Mom dan Dad.
Kami semua tenggelam dalam kesedihan.
Bagaimana kami tidak sedih?
Baru saja Uncle Josh kembali dari ruangan dokter. Kau tahu dokter itu menyatakan apa?
Mereka bertiga dalam keadaan kritis.
Dan Maddie koma.
Ku ulagi lagi, bagaimana kami tak sedih?
Bahkan calon adikku sudah pergi keatas sana. Mom keguguran.
Operasi pengeluaran janinnya baru saja selesai dan berjalan dengan lancar.
Dan yang paling mengkhawatirkan adalah Maddie.
Kondisinya sangat kritis. Kepalanya terbentur sangat keras dan mengeluarkan banyak darah. Untung saja dia tidak kehabisan darah.
Dan parahnya, dokter bilang bahwa kondisinya tak stabil. Dan kemungkinan besar dia akan mengalami Amnesia.
Amnesia.
Ini sangat buruk.
Walaupun dokter bilang, dia memang tidak mengalami Amnesia berat. Dia tidak melupakan semua tentang kehidupannya, setidaknya dia akan tetap mengingat beberapa hal.
Walaupun begitu, tetap saja ini buruk.
Sementara Dad, Dad tidak mengalami gejala khusus. Dad adalah yang kondisinya paling tidak mengkhawatirkan saat ini.
"Albert, bawa Claire dan Jacob ke Apartement. Letakkan semua barang barang kalian disana. Dan makan sianglah, disana ada 2 maid. Aku sudah menelfon mereka untuk menyiapkan makan siang kalian. Kamarnya di lantai 18 No. 284" kata Uncle Josh.
Kami akhirnya berjalan keluar rumah sakit dan mencari mobil yang dimaksud Uncle Josh. Katanya, asistant Dad akan menjemput kami disini, namanya Mr. Daston.
Tiiinnn tiiinnn
Sebuah mobil datang dan pengemudinya keluar. Dia mengambil sesuatu dari saku celananya dan menunjukkan sebuah kartu nama.
"Aku Daston" katanya "Baiklah, biar aku yang mengangkat barang bawaan kalian ke bagasi"
Dia meletakan seluruh tas kami di bagasi dan kami masuk ke mobil.
..."Ini dia" kata Mr. Daston menunjukan sebuah ruangan Apartement lalu membuka pintunya, dia tampak berbicara dengan seorang maid.
"Silahkan masuk"
"Thank you" kata Uncle Albert
"You're welcome" balas Mr.Daston dan pergi.
Kami meletakkan barang-barang kami dan makan siang.
Setelah itu kami bersiap-siap dan kembali kembali ke rumah sakit, tentu saja.
Keesokan harinya, 8:30PM, Los Angeles
Shawn's POV
Semuanya terasa aneh sekali.
2 hari sudah rumah Maddie kosong. Entahlah, Jacob tak memberi tahu kemana mereka semua pergi.
Aku sekarang tak begitu dekat dengan Jacob, dia juga sudah tidak menaiki School Bus. Dia diantar oleh Unclenya setiap hari.
Aku sangat rindu dengannya—Maddie maksudku, bukan Jacob.
Entahlah, sekitar 5 hari yang lalu aku bermimpi buruk.
Di mimpiku, Maddie di rumah sakit, dengan selang-selang yang sangat banyak. Wajahnya pucat dan tak kunjung sadar.
Sementara aku?
Di dalam mimpi itu, aku hanya diam di sebuah sofa di sebelah Maddie, dan tidak bisa bergerak.
Sangat menyedihkan.
Kuharap itu hanya mimpi tak tak pernah terjadi.
Aku berjalan keluar dari kamarku ke balkon. Aku melihat kamar di sebrang kamarku. Kamar yang gelap. Kamar yang ditinggalkan pemiliknya.
Aku duduk di kursi yang ada di balkon kamarku, menatap lagit.
Sedang apa dia sekarang? Apa malam ini dia melihat bintang? Apa dia baik-baik saja?
Menunggu.
Itu kata yang tepat.
Aku akan tetap menunggu.
Aku menunggu agar diriku dan Maddie dewasa, sehingga aku bisa menyatakan perasaanku. Tapi, sekarang dia pergi.
Jadi, aku harus menunggu lagi.
Aku tidak akan menyerah untuk menunggunya.
I always waiting you, Maddie.
Aku membuang nafasku perlahan dan melihat langit malam.
"Don't you ever dare to forget me. And remember, I maybe far but I never gone. Just remember that we lay under the same stars"
Aku tak akan melupakan rangkaian kata itu.
Rangkaian kata yang indah, dan keluar dari mulut seseorang yang indah pula.
"Aku tak akan pernah melupakanmu, selamanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfic[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...