[A/N : Get ready for this long chapter]
Maddie's POV
Sudah 6 bulan Magcon Tour berjalan—sekarang bulan February. Dan semuanya baik-baik saja. Fans semakin bertambah, terutama gadis-gadis. Tentu saja, kami ber-13 dan hanya ada 2 perempuan. Belum lagi, kesebelas laki-laki ini tergolong tampan dan almost perfect.
Shawn sudah kembali lagi ke Magcon Tour. Ia sekarang masih sibuk menulis lagu, karna rencananya ia akan mengeluarkan EP. Shawn sudah menulis 3 lagu. Show you, One of those Nights, dan Life of the Party.
Dan kau tau apa? Shawn berkata kalau sebenarnya lagu Life of the party sudah lama ia tulis, tepat saat aku koma waktu itu. Ia menulis lagu itu untukku. Bisa kau bayangkan betapa bahagianya aku?
Shawn berencana menambah satu lagu lagi, tapi Shawn bilang ia tidak punya inspirasi. Sebenarnya ia bilang ia sudah pernah menulis banyak lagu semenjak aku pindah ke New York sampai sekarang, tapi ia bilang ia tidak mau memasukkan lagu-lagi itu, entah kenapa.
Sekarang, kami sedang berkumpul. Seperti biasa, show sudah selesai dan kami menunggu crew menyelesaikan urusannya.
Hari ini adalah hari kedua kami show di tempat dimana kami berasal, Los Angeles. Dan besok adalah hari terakhir kami show disini. Tetapi walaupun kami ada di LA, kami tetap menginap di hotel, bukan di rumah kami. Kami akan disini sampai dua hari kedepan. Besok untuk show dan sehari lagi unuk refreshing, seperti biasanya.
Tiba-tiba pintu ruangan kami terbuka, Andrew tampak berdiri disana. Ya, Andrew juga sekarang ikut dengan kami sebagai manager Shawn.
"Shawn, I need to tell you something"
Shawn menangguk dan berdiri, "I'll be right back, okay?" katanya padaku.
Aku mengagguk dan membiarkan Shawn pergi.
20 menit berlalu, tapi Shawn tidak kembali juga. Aku dan yang lain sudah bersiap untuk kembali ke hotel. Kami semua keluar dan menemukan Shawn yang berjalan sambil menunduk.
"Shawn?"
Shawn menangkat kepalanya, "Hey" sapanya.
Aku memberikan gitarnya yang tadi aku bawakan karna ia tidak kunjung datang, ia menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Kami semua berjalan keluar backstage, menuju tour bus kami.
"Shawn, apa ada masalah?" tanyaku karna melihat Shawn terdiam sambil menunduk.
"Aku akan memberitahumu nanti di bus" kata Shawn dan aku mengangguk.
Akhirnya kami sampai di bus. Aku dan Shawn duduk bersebelahan. Sementara yang lain sudah langsung tertidur di bangku masing-masing, sankin lelahnya, apalagi perjalanan ke hotel lumayan jauh jadi cukup untuk tidur di bus sebentar. Shawn masih terdiam, menatap kakinya sendiri. Sepertinya hanya aku yang menyadari perubahan wajahnya.
"Shawn?" panggilku.
"Uhh.. yeah?"
Aku tersenyum sambil memegang sebelah tangannya, "Apa yang kau fikirkan?" tanyaku.
Shawn mengusap wajahnya dengan tangan satunya lalu menghela nafas.
"What's wrong?" tanyaku lagi.
"Andrew"
Aku mengerutkan dahiku, bingung. Ada masalah apa sebenarnya?
"I'm your girlfriend, you can tell me everything" kataku lagi.
"Andrew berkata kalau aku ditawarkan jadi guest star di Austin Mahone Tour. Tidak hanya aku, tapi The Vamps dan Fifth Harmony juga"
"What?! I'm so proud of you!" kataku dan langsung memeluk Shawn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fiksi Penggemar[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...